Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Segera Vaksinasi Booster, Tak Perlu Pilih-pilih Jenis Vaksin

Kompas.com - 14/03/2022, 18:34 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tak memilih-milih jenis vaksin booster atau dosis ketiga.

Ia memastikan bahwa efektivitas seluruh jenis vaksin sama saja untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap virus corona.

"Saya minta masyarakat yang sudah bisa melakukan booster untuk segera melakukan booster tanpa perlu memilih jenis vaksin, karena itu semua sama saja dari hasil penelitian," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Terjadi Kenaikan Kasus karena Subvarian Omicron BA.2 di Eropa, Luhut: Pemerintah Akan Lebih Hati-hati

Dibandingkan sejumlah negara lainnya, kata Luhut, capaian vaksinasi booster di Indonesia masih tertinggal.

Arab Saudi dan Malaysia misalnya, secara bertahap sudah mulai melakukan transisi dari pandemi ke endemi. Ini karena capaian vaksinasi kedua dan ketiga di kedua negara tersebut sudah tinggi.

Oleh karenanya, pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi booster, terutama di kalangan lansia dan orang dengan komorbid atau penyakit penyerta.

"Ini perlu kita waspadai karena ini sudah menjelang bulan Ramadhan, dan nanti juga Lebaran kita berharap kita akan lebih bebas. Untuk itu kami titip supaya kita semua melakukan vaksinasi lengkap dan booster," ujar Koordinator PPKM Jawa-Bali itu.

Bersamaan dengan itu, kata Luhut, protokol kesehatan pencegahan virus corona masih tetap diterapkan.

Sebabnya, belakangan kenaikan kasus Covid-19 terjadi di beberapa negara Eropa. Ini karena sejumlah negara tersebut melonggarkan kebijakan protokol kesehatan.

Sejalan dengan itu, muncul penyebaran subvarian Omicron BA.2 yang baru.

Baca juga: Luhut: Seiring Penurunan Kasus Covid-19, Jumlah Daerah PPKM Level 2 Meningkat

"Atas dasar informasi tersebut, pemerintah ke depan tentunya akan mengambil kebijakan secara lebih berhati-hati penerapan protokol kesehatan, pemakaian masker harus terus masih kita lakukan," kata Luhut.

Luhut menambahkan, segala keberhasilan pengendalian Covid-19 varian Omicron yang didapat hingga hari ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh pihak.

Oleh karenanya, ia ingin ke depan masyarakat dan pemerintah terus bekerja sama dalam mengendalikan pandemi.

"Segala capaian tidak perlu kita rayakan sebagai bentuk euforia yang berlebihan yang nantinya akan mencederai efektivitas dalam pengendalian pandemi ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com