JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indikator Politik Bawono Kumoro menilai sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang antusias menanggapi wacana reshuffle (perombakan) Kabinet Indonesia Maju di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat wajar. Sebab, menurut dia selama ini PAN memang tidak mempunyai karakter sangat kuat sebagai partai yang berada di luar kekuasaan.
"PAN tidak memiliki karakter sangat kuat sebagi partai di luar kekuasaan atau oposisi," kata Bawono kepada Kompas.com, Sabtu (12/3/2022).
Menurut Bawono, sejak dulu PAN selalu masuk sebagai partai politik koalisi pendukung pemerintah meskipun seringkali menyusul belakangan. Maka dari itu, lanjut dia, sebagai partai pendukung pemerintah PAN berharap bisa memperoleh posisi di kabinet.
Baca juga: PAN Siap Masuk Kabinet, Nama Calon Menterinya Diserahkan ke Ketum
"Jadi ini memang ada dorongan politik kuat agar presiden segera melakukan reshuffle untuk juga mengakomodasi PAN," ujar Bawono.
PAN menyatakan mendukung pemerintahan Jokowi melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN pada 31 Agustus 2021 lalu. Namun, sampai saat ini, PAN tidak kunjung mendapatkan posisi di Kabinet Indonesia Maju.
Wacana tentang masuknya PAN ke dalam kabinet pertama kali disampaikan oleh politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Luqman Hakim. Luqman mengatakan, jika reshuffle terjadi pada akhir Maret 2022, PAN akan mendapatkan satu kursi menteri plus wakil menteri.
Isu itu semakin kuat setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertemu dengan Presiden Joko Widodo Jokowi beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, ketika dikonfirmasi Zulkifli membantah membahas soal reshuffle dengan Jokowi. Menurut Wakil Ketua MPR itu, perombakan kabinet adalah hak prerogatif presiden.
Baca juga: Soal PAN Dikabarkan Masuk Kabinet, PKB: Yang Penting Performa Kabinet Lebih Bagus
Zulkifli mengatakan PAN tidak ikut campur dalam persoalan wacana reshuffle kabinet.
Politikus PAN Bima Arya Sugiarto justru membenarkan partainya bakal mendapatkan jatah satu kursi menteri dan wakil menteri jika wacana reshuffle kabinet terwujud.
"Informasinya begitu (PAN dapat kursi menteri dan wakil menteri)," kata Bima melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (11/3/2022) lalu.
Soal penunjukan siapa kader partai yang bakal diajukan menjadi menteri atau wakil menteri jika terjadi reshuffle, Bima mengatakan kalangan internal PAN sepakat menyerahkan urusan itu kepada Zulkifli.
Bima mengatakan, PAN mempunyai sejumlah kader yang dinilai mempunyai kemampuan yang baik untuk mengisi jabatan di Kabinet Indonesia Baru. Selain itu, dia mengatakan partainya juga sudah siap jika memang wacana reshuffle terwujud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.