Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian dan Hakikat Wawasan Nusantara

Kompas.com - 03/03/2022, 01:00 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela

Penulis

KOMPAS.com - Setiap bangsa memiliki wawasan nasional yang merupakan visi bangsa yang berkaitan dengan tujuan nasional menuju masa depan. Wawasan nasional bangsa Indonesia dikenal dengan wawasan nusantara.

Secara etimologi, wawasan nusantara berasal dari bahasa Jawa 'wawas' yang berarti pandangan. Sedangkan 'nusa' memiliki arti kesatuan kepulauan dan 'antara' yang memilki makna diapit dua samudera dan dua benua.

Wawasan nusantara tidak lepas dari letak geografis Indonesia yang berada di antara dua benua yaitu Asia dan Australia, serta di antara dua samudera yaitu samudera Hindia dan Pasifik.

Pengertian Wawasan Nusantara

Pengertian wawasan nusantara dikemukakan dalam Tap MPR. Sejumlah ahli juga ikut mendefinisikan wawasan nusantara. Berikut pengertian wawasan nusantara dalam Tap MPR dan yang dikemukakan oleh ahli:

Menurut Tap MPR Tahun 1993 dan 1998

Menurut Tap MPR tahun 1993 dan 1998 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara atau GBHN, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang jati diri dan lingkungan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah demi tercapainya tujuan nasional.

Baca juga: Wawasan Nusantara: Arah Pandang dan Kedudukan

Menurut Tap MPR Tahun 1999

Wawasan nusantara dalam Tap MPR tahun 1999 adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam. Nilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat untuk mencapai tujuan nasional.

Sumarsono

Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan pada setiap strata di seluruh wilayah negara.

Wawasan nusantara menggambarkan sikap dan perilaku, paham, serta semangat kebangsaan atau nasionalisme tinggi yang merupakan identitas atau jati diri bangsa Indonesia.

Samsul Wahidin

Wawasan nusantara menurut Samsul Wahidin adalah cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara bertindak, cara berpikir, dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil dari interaksi psikologis dengan aspek geografis, demografi, dan sumber kekayaan.

Sabarti Akhadiah MK

Sabarti mendefinisikan wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

Wawasan nusantara menjadi bentuk apresiasi bangsa yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat yang menjiwai kebijakan dalam mencapai tujuan bangsa.

Baca juga: Memperkuat Wawasan Nusantara dalam Dunia Pendidikan Kita

Hakikat Wawasan Nusantara

Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara. Lebih lanjut, wawasan nusantara diartikan sebagai cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.

Setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

Produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup kepentingan negara tanpa mengabaikan kepentingan daerah, golongan, dan orang per orang.

Landasan hukum yang mengatur tentang hakikat wawasan nusantara adalah:

  • Tap MPR Nomor IV/MR/1973, ditetapkan pada tanggal 22 Maret 1973.
  • Tap MPR Nomor IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN.
  • Tap MPR Nomor II/1983/12/Maret/1983.

Wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam mengisi kemerdekaan. Wawasan nusantara juga menjadi pedoman membina persatuan dan kesatuan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mencapai tujuan.

 

Referensi

  • Herdiawanto, Heri, Fokky Fuad Wasitaatmadja, dan Jumanta Hamdayama. 2019. Kewarganegaraan dan Masyarakat Madani. Jakarta: Prenadamedia Group
  • Alfandi, Widoyo. 2002. Reformasi Indonesia: Bahasan dari Sudut Pandang Geografi Politik dan Geopoltik. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com