Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Optimistis AHY Bisa Maju di Pilpres meski Elektabilitasnya Masih 3,7 Persen

Kompas.com - 23/02/2022, 15:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat mengaku optimistis dapat mengusung Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang berkaca dari hasil survei Litbang Kompas.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, optimisme itu didasari atas meningkatnya elektabilitas AHY dan Partai Demokrat dibandingkan survei yang sama pada Oktober 2021.

"Kami optimis setelah membaca tren elektabilitas Mas Ketum AHY sendiri serta tren elektabilitas Partai Demokrat yang terus mengalami kenaikan, dan melihat waktu yang tersedia, memadai untuk melakukan kerja-kerja politik mengakselarasi tren kenaikan ini," kata Kamhar saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/3/2022).

Berdasarkan survei Litbang Kompas pada 17-30 Januari 2022, jika pemilu diselenggarakan pada saat survei dilakukan, AHY tercatat memiliki elektabilitas sebesar 3,7 persen.

Angka ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan survei yang sama pada Oktober 2021, di mana AHY memperoleh elektabilitas 1,9 persen.

Baca juga: Elektabilitas Digeser Demokrat, Golkar Optimistis Hasil Akhirnya Akan Berbeda

"Ini semakin meningkatkan semangat segenap kader karena pararel pula dengan capaian Partai Demokrat yang terekam dalam survei tersebut mengalami kenaikan dua kali lipat yang berhasil masuk tiga besar dengan perolehan double digit," ujar Kamhar.

Ia menuturkan, setiap partai politik yang memiliki figur potensial tentu akan berupaya agar kader terbaik di partai tersebut menjadi kontestan pada pemilihan presiden.

Menurut Kamhar, selain untuk menjaga dan menigkatkan martabat partai, partai juga berharap adanya efek ekor jas yang optimal jika kadernya berlaga di pemilihan presiden.

Kendati demikian, ia belum bisa memastikan apakah AHY akan maju sebagai calon presiden atau wakil presiden karena Demokrat harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

"Untuk penentuan siapa yang menjadi capres dan cawapres tentunya mesti diputuskan bersama pada saatnya nanti, secara rasional modal elektoral baik figur maupun partai akan menjadi pertimbangan penting dan utama," kata Kamhar.

Baca juga: Partai Demokrat Maknai Survei Litbang Kompas sebagai Pembangkit Semangat Kader

Ia menyebutkan, Demokrat kini fokus pada konsolidasi internal untuk menyolidkan dan mengoptimalkan mesin politik, serta AHY juga terus mempersiapkan diri menghadapi 2024.

"Sehingga, jika panggilan sejarah itu tiba, Mas Ketum AHY dan Partai Demokrat jauh lebih siap," kata dia.

Hasil survei Litbang Kompas pada Januari 2022 menunjukkan, elektabilitas AHY berada di urutan keempat dengan angka 3,7 persen.

Elektabilitas AHY itu berada di bawah Prabowo Subianto (26,5 persen), Ganjar Pranowo (20,5 persen), Anies Baswedan (14,2 persen), dan Sandiaga Uno (4,9 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com