Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali Naik 300 Kali Lipat

Kompas.com - 23/02/2022, 07:25 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tren peningkatan kasus Covid-19 mulai bergeser dari Jawa-Bali ke wilayah di luar Jawa-Bali.

Wiku mengatakan, kasus Covid-19 di 10 provinsi luar Jawa-Bali mengalami peningkatan dalam satu bulan terakhir.

"Kasus di 10 provinsi ini naik 100-300 kali lipat, tentunya ini menjadi kewaspadaan kita bersama apalagi kenaikan kasus pada provinsi-provinsi tersebut diiringi dengan kenaikan kematian dan angka BOR meskipun tidak setinggi gelombang Delta," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: UPDATE 22 Februari: Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 5.208

Wiku mengatakan, ke-10 provinsi yang menjadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 tersebut di antaranya adalah Sumatera Utara (12.378), Sulawesi Selatan (10.228), Kalimantan Timur (10.128).

Kemudian, Sumatera Selatan (6.636), Sulawesi Utara (5.898), Lampung (5.542), Papua (4.424), Riau (4.276), Kalimantan Selatan (4.258) dan Sumatera Barat (3.496).

"Angka-angka ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan kasus pada awal Januari lalu yang hanya sekitar 40 kasus saja," ujarnya.

Wiku juga mengatakan, 9 dari 10 provinsi tersebut mengalami kenaikan angka kematian akibat Covid-19 hingga 29 kali lipat.

Baca juga: Penderita Diabetes Melitus Lebih Berisiko Meninggal akibat Covid-19

Rinciannya, Kalimantan Selatan (29 kasus), Sulawesi Selatan (27 kasus), Sumatera Selatan (26 kasus), Lampung (25 kasus), Kalimantan Timur (19 kasus), Sumatera Utara (18 kasus), Riau (16 kasus), Sumatera Barat (12 kasus) dan Sulawesi Utara (7 kasus).

"Sementara dari BOR isolasi rumah sakit rujukan di 10 provinsi tersebut semuanya mengalami tren kenaikan, di akhir Januari lalu BOR di provinsi ini berkisar 2-5 persen saja, namun saat ini meningkat jadi 20-40 persen," tuturnya.

Berdasarkan hal tersebut, Wiku mengatakan diperlukan penyesuaian strategi dan melakukan evaluasi penanganan Covid-19 di luar Jawa-Bali.

"Jika pada 3 minggu kebelakang penanganan difokuskan ke Jawa-Bali, saya mohon di minggu ini dan ke depannya untuk juga memantau perkembangan Covid-19 di luar Jawa-Bali," ucap dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com