Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibnu Sutowo dan Skandal Restoran Ramayana

Kompas.com - 21/02/2022, 09:35 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Ibnu Sutowo ramai diperbincangkan di media sosial dan bahkan sempat menjadi trending topic Twitter.

Hal itu terjadi setelah sejumlah foto rumah artis Dian Sastro menyebar di media sosial.

Maulana Indraguna Sutowo yang merupakan suami Dian Sastro adalah cucu Ibnu Sutowo. Sedangkan ayah Maulana adalah Adiguna Sutowo, yang merupakan putra bungsu Ibnu Sutowo.

Di masa Orde Baru, sosok Ibnu Sutowo dikenal sebagai perwira tinggi TNI dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina. Namun, karirnya di perusahaan minyak milik negara itu terhenti setelah terlibat skandal dugaan korupsi.

Akibat hal itu, Presiden Soeharto mencopot Ibnu Sutowo dari jabatannya sebagai Dirut Pertamina pada 1976. Akan tetapi, Ibnu Sutowo tidak pernah diadili atas dugaan korupsi hingga tutup usia pada 12 Januari 2001.

Selain kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan Pertamina, Ibnu Sutowo juga terlibat skandal pemerasan dan penipuan untuk mendirikan sebuah restoran di New York, Amerika Serikat.

Baca juga: Ibnu Sutowo, Direktur Pertama Pertamina

Di bawah kepemimpinannya, Ibnu mengembangkan sejumlah proyek yang tidak berkaitan dengan inti bisnis Pertamina. Antara lain proyek Menara Pertamina di Jalan Gatot Soebroto, Pertamina Cottages di Irian Jaya (kini Papua), serta restoran Ramayana.

Kabar itu mencuat pada 1977 setelah Ibnu dicopot. Dikutip dari arsip surat kabar Kompas pada 4 Februari 1977, saat itu Komisi Saham dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menyatakan Ibnu memeras 54 perusahaan dan sejumlah individu di AS sebesar 1,2 juta Dolar AS atau saat itu setara Rp 456,5 juta.

Menurut laporan SEC, Ibnu menggunakan uang yang diperolah dari berbagai perusahaan dan individu itu digunakan untuk modal restoran Ramayana di New York. Restoran yang menawarkan kuliner Indonesia itu disebut dibuka dengan tujuan menarik pemodal sekaligus meningkatkan citra Indonesia di AS.

SEC menyatakan Ibnu Sutowo dan Pertamina tidak mendaftarkan saham usaha restoran itu ke lembaga mereka, yang menurut undang-undang di AS adalah hal yang wajib dilakukan. Mereka kemudian membawa perkara itu ke pengadilan federal.

Baca juga: Profil Ibnu Sutowo, Direktur Pertama Pertamina, Kakek Mertua Dian Sastro

Menurut laporan SEC, Ibnu 'memalak' sejumlah perusahaan asing itu dengan mengontak perwakilan mereka melalui telepon dengan 'mengancam' akan mengutak-atik konsesi daerah tambang minyak mereka di Indonesia. Alhasil, para perusahaan itu terpaksa membeli saham restoran Ramayana.

Sejumlah perusahaan yang terpaksa membeli saham restoran Ramayana adalah Caltex Petroleum Company, Mobil, Atlantic Richfield, serta Brown and Root. Perusahaan-perusahaan itu mempunyai bisnis di Indonesia dan kontrak kerja dengan Pertamina.

Piet Haryono yang saat itu sudah menggantikan Ibnu sebagai Dirut Pertamina menyatakan kemungkinan besar restoran itu ditutup. Menurut dia perluasan bisnis Pertamina ke sektor lain melalui anak perusahaan dinilai bakal membuat permasalahan lain.

Baca juga: Ibnu Sutowo dan Amputasi yang Melejitkan Kariernya

"Sebab sumber pokok pendapatan Pertamina tetap minyak. Kalau anak perusahaan dipakai untuk mencari kekayaan, itu nantinya akan nggedabyah, meluas dalam arti negatif," kata Piet saat itu.

Ibnu lantas dipanggil ke New York untuk menghadiri persidangan di pengadilan federal pada 2 Agustus 1977. Di depan hakim Ibnu mengakui semua tuduhan SEC.

Sumber:

KOMPAS edisi 4 Februari 1977: Tuduhan di AS: Memeras untuk Mendirikan Restoran Ramayana.

KOMPAS edisi 7 Februari 1977: Pertamina Sedang Pelajari Tuduhan US-SEC.

KOMPAS edisi 3 September 1977: Ibnu Sutowo Menerima Semua Tuduhan SEC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com