JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf akan mulai mengadakan kerja sama dengan sejumlah kementerian dan lembaga.
Di Bangkalan, Madura, hari ini, Kamis (17/2/2022), PBNU akan akad kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam hal pengembangan kewirausahaan di internal ormas Islam terbesar di Indonesia itu.
"Kerja sama dengan kementerian tersebut menargetkan minimalnya dapat mencetak 10.000 orang wirasantri dalam satu tahun," tulis PBNU dalam keterangan pada Kamis siang.
Baca juga: PBNU Minta Pemerintah Hormati Hak Masyarakat Wadas atas Tanahnya
"Di tempat dan waktu yang sama, PBNU juga akan membangun kerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menciptakan 250 Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) dan diharapkan setiap cabang dan wilayah masing-masing memiliki BUMNU," jelasnya.
Digalakkannya kerja sama semacam ini sudah direncanakan sejak awal. Ini pula yang membuat putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid, dipilih oleh Gus Yahya sebagai salah satu Ketua PBNU.
Baca juga: Ketua Umum PBNU: Gagasan Ibu Kota Baru Sangat Ikonik
Sebelumnya, PBNU juga mengadakan kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait berbagai hal, seperti peremajaan kebun sawit rakyat dan kehutanan sosial.
Sementara itu, dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, PBNU telah menandatangani kerja sama membangun 90 titik kampung nelayan.
“Penggalangan kerja sama dengan berbagai pihak sampai sejauh ini sebagian besar ini adalah kerja keras dari Bu Alissa Wahid,” sebut Yahya dalam keterangan yang sama.
Baca juga: Jokowi ke Pengurus Baru PBNU: Selamat Menjalankan Amanah
Yahya menjelaskan bahwa kerja sama yang baru berjalan semacam ini bisa diturunkan ke tingkat wilayah, cabang, hingga majelis wakil cabang (MWC).
Atas rencana ini pula, ia mengajak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua PBNU.
“Beliau-beliau ini kita ajak bergabung di PBNU karena kita butuh bukan karena perempuan. Kalau sekadar perempuan mungkin saya bisa ajak istri saya masuk PBNU,” kata Yahya.
“Bu Khofifah akan kita minta berkeliling Indonesia mengajar PWNU Se-Indonesia tentang bagaimana mengelola membangun teknokrasi di dalam Nahdlatul Ulama,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.