Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Syahwat Intel Jerman Barat di Indonesia

Kompas.com - 16/02/2022, 06:23 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Jerat skandal seks kerap menjadi salah satu senjata yang dipakai intelijen untuk memerangkap target dengan bertujuan untuk mendapatkan informasi.

Akan tetapi, berahi tinggi kadang malah menjerumuskan sendiri sang telik sandi ke dalam perangkap itu.

Peristiwa itu terjadi pada 1989. Saat itu seorang Wakil Kepala Badan Intelijen Jerman Barat (kini Republik Federal Jerman) Paul Muenstermann yang saat itu berusia 56 tahun berkunjung ke Indonesia.

Di masa itu wilayah Jerman terbagi dua. Yakni Jerman Barat yang di bawah pemantauan Blok Barat dan Amerika Serikat, serta Jerman Timur yang diawasi oleh Uni Soviet.

Baca juga: Paspor Palsu WN Iran Kuak Dugaan Operasi Intelijen Asing di Indonesia

Ketika tiba di Jakarta, Muenstermann menginap di sebuah hotel. Saat berada di Ibu Kota, Muenstermann dilaporkan menyewa jasa pekerja seks komersial.

Setelah bertandang ke Jakarta, Muenstermann kemudian menyempatkan diri pergi ke Bali. Namun, ketika berkunjung ke Pulau Dewata ternyata sang Wakil Direktur Bundesnachrichtendienst (BND) itu turut mengajak sejumlah pekerja seks komersial.

"Muenstermann memuaskan dirinya dengan para pelacur dalam suatu kunjungan ke Bali di Samudera Hindia," tulis surat kabar Bild seperti dilansir surat kabar Kompas.

Menurut laporan Bild, Muenstermann diduga memasukkan biaya sebesar Rp 500.000 untuk kegiatan foya-foya itu ke dalam rekening perjalanannya.

BND membantah laporan Bild yang menuduh Muenstermann menyelewengkan uang negara untuk keperluan dinas yang malah dipakai foya-foya.

Baca juga: Komandan Tim Badan Intelijen Strategis TNI Tewas Ditembak di Pidie, Aceh

"Pengeluaran-pengeluaran untuk perjalanan luar negeri dr. Muenstermann telah dikalkulasi dengan cermat dan tak ada kecurangan ditemukan," demikian isi pernyataan BND.

Kabar itu juga mencoreng citra politik Muenstermann karena dia merupakan anggota Partai Uni Sosial Kristen (CSU). Partai itu beraliran konservatif dan saat itu masuk menjadi partai penguasa dalam pemerintahan koalisi di Jerman Barat.

Akibat kejadian itu Muenstermann didesak untuk mundur dari jabatannya.

Berita ini sudah tayang di surat kabar KOMPAS edisi 11 Maret 1989 dengan judul "Wakil Kepala BND Dituduh Pesta Pora dengan Pelacur Indonesia".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com