Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian 111 Kasus, Luhut: Tak Perlu Khawatir Berlebihan, di Periode Delta Lebih 1.000 Kematian Per Hari

Kompas.com - 14/02/2022, 16:15 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 111 jiwa pada Minggu (13/2/2022).

Luhut mengatakan, jumlah kasus kematian tersebut lebih rendah dibandingkan kasus kematian Covid-19 yang terjadi saat lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta yaitu lebih dari 1.000 dalam sehari.

"Tingkat kematian harian pada periode delta mencapai lebih dari 1.000 kematian per hari dibandingkan 111 yang terjadi kemarin, dengan data tersebut saya meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir berlebihan," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual terkait Hasil Ratas PPKM, Senin (14/2/2022).

Luhut juga mengatakan, pasien Covid-19 yang bergejala berat hingga meninggal sebagian besar memiliki komorbid, lansia serta belum mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Baca juga: Kemenkes: 487 Kasus Kematian Covid-19 sejak Januari, 66 Persen Belum Divaksinasi Lengkap

Ia meminta, kelompok-kelompok tersebut mewaspadai perkembangan Covid-19 dengan membatasi aktivitas di luar rumah.

"Kelompok-kelompok inilah yang perlu diwaspadai, membatasi aktivitas pribadi hingga mawas diri," ujarnya.

Lebih lanjut, Luhut juga meminta, tidak pihak yang memprovokasi masyarakat untuk enggan disuntik vaksin Covid-19.

Sebab, rata-rata pasien yang meninggal belum divaksinasi dosis kedua, memiliki komorbid dan lansia.

"Saya mohon sekali lagi jangan ada rakyat diprovokasi untuk tidak mau divaksin," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com