Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tren Kenaikan Covid-19 yang Diprediksi Capai Puncak Awal Maret 2022

Kompas.com - 11/02/2022, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia belakangan melonjak tajam. Hal ini menyusul meluasnya penyebaran virus corona varian Omicron.

Dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus harian melewati angka 30.000 kasus. Penambahan kasus itu mayoritas terjadi di Pulau Jawa dan Bali.

Kondisi ini diikuti dengan peningkatan angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan virus corona.

Merespons situasi itu, pemerintah sejak 7 Februari 2022 menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Jabodetabek, Bandung Raya, DI Yogyakarta, dan Bali.

Baca juga: Kemenkes Prediksi Puncak Kasus Omicron Terjadi Awal Maret

Eskalasi pandemi ini diprediksi masih akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya awal Maret 2022.

Bahkan, diperkirakan, peningkatan kasus Covid-19 akibat Omicron akan melebihi puncak lonjakan kasus Delta pada Juli 2021 lalu.

"Kita akan melihat tren peningkatan sampai kita prediksi bahwa di akhir Februari atau di awal Maret 2022 ini merupakan puncak kasus Omicron yang bisa diprediksi itu 3 kali sampai dengan 6 kali lebih tinggi daripada variasi Delta," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/2/2022).

Meski kenaikan kasus diprediksi masih akan terus terjadi, Nadia mengeklaim, keterisian tempat tidur di rumah sakit bakal terkendali. Itu karena banyak pasien positif Omicron yang mengalami gejala ringan dan tanpa gejala.

Baca juga: Prediksi Kemenkes: Puncak Kasus Omicron Lebih Tinggi 3-6 Kali dari Delta

Ia menekankan, pasien Covid-19 varian Omicron yang mengalami gejala ringan atau tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah maupun di fasilitas isolasi terpusat yang disediakan pemerintah.

"Batuk, pilek, demam kemudian sakit tenggorokan dan saturasi oksigen lebih dari 95 persen tidak memiliki komorbid diharapkan untuk dapat melakukan isolasi mandiri baik di rumah ataupun di tempat-tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan," ujarnya.

Lampaui 40.000 kasus

Dalam dua hari terakhir, kasus Covid-19 bertambah melewati angka 40.000 dalam sehari. Per 10 Februari 2022, tercatat 4.626.936 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan 2 Maret 2020.

Dalam periode yang sama, terdapat penambahan 32.762 kasus aktif virus corona, sehingga kini ada 265.824 kasus aktif.

Baca juga: UPDATE 10 Februari: Sebaran 40.618 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi DKI dengan 11.090 Kasus

Berikut tren Covid-19 seminggu terakhir di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, dan Bali yang kini menerapkan PPKM level 3:

3 Februari 2022

  • Total kasus Covid-19 harian: 27.197
  • DKI Jakarta: 10.117
  • Jawa Barat: 7.308
  • Banten: 4.312
  • DI Yogayakarta: 219
  • Bali: 1.501

4 Februari 2022

  • Total kasus Covid-19 harian: 32.211
  • DKI Jakarta: 13.379
  • Jawa Barat: 7.690
  • Banten: 4.370
  • DI Yogayakarta: 273
  • Bali: 1.789

Baca juga: UPDATE 10 Februari: Ada 288.186 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com