Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19: Kondisi Kasus Diharapkan Turun Sebelum Ramadhan

Kompas.com - 08/02/2022, 21:36 WIB
Mutia Fauzia,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan lonjakan penularan Covid-19 yang terjadi saat ini diharapkan bisa segera melandai sebelum Ramadhan dan Idul Fitri.

Bulan Ramadhan tahun ini diperkirakan jatuh pada awal April 2022.

"Kondisi kasus diharapkan dapat menurun segera bahkan sebelum periode Ramadhan dan Idul Fitri," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Satgas: 90 Persen Penambahan Kasus Covid-19 Disumbang Jawa-Bali

Target tersebut hanya bisa dicapai bila masyarakat kembali memaksimalkan upaya pencegahan penularan Covid-19.

Wiku pun mengatakan, masyarakat perlu secara proaktif melakukan tes usap (swab test) baik antigen maupun PCR bila melakukan kontak dengan orang positif Covid-19.

Selain itu, bila memasuki fasilitas publik juga secara sadar menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"Di masa penularan tinggi sikap hati-hati harus terus kita tumbuhkan dan itu dapat diwujudkan dengan membiasakan diri, mempertimbangkan dan menilai risiko penularan sebelum beraktivitas," jelas Wiku.

Adapun Wiku memaparkan, kasus positif daam sepekan terakhir telah melampaui jumlah kasus mingguan pada masa puncak penularan Covid-19 gelombang pertama yang mencapai 88.000 kasus seminggu.

Menurut catatannya, jumlah kasus positif dalam sepekan terakhir mencapai 170.000 kasus.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Jaktim Siapkan 2 Tempat Isolasi Pasien Tanpa Gejala

Selain itu, ia juga mengatakan lonjakan kasus pada gelombang Covid-19 kali ini juga 2,5 kali lebih cepat dibandingkan dengan puncak gelombang kedua yang terjadi Juli lalu.

"Pada masa lonjakan kasus kedua, peningkatan sudah terjadi sejak awal Mei. Butuh waktu delapan minggu untuk mencapai kondisi kasus seperti saat ini. Sementara jumlah kasus saat ini hanya dicapai dalam waktu tiga minggu atau 2,5 kali lebih cepat dari lonjakan kedua," jelas Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com