Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tokoh Muda Kaltim Sebut Kepala Badan Otorita IKN Nusantara Tak Boleh Dijabat Sembarang Orang

Kompas.com - 04/02/2022, 14:43 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Arisaldi Ahdar mengatakan, posisi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidak boleh dijabat sembarang orang.

“Ada sejumlah prasyarat yang harus dimiliki. Selain pengalaman pemerintahan, pejabat Kepala Otorita IKN itu juga harus memiliki pemahaman tentang wilayah, karakter, dan budaya yang ada di Kaltim,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (4/2/2022).

Pernyataan tersebut disampaikan Ahdar menyusul rencana pembentukan Otorita IKN Nusantara.

Rancangan Undang-undang (RUU) IKN (RUU IKN) telah disahkan menjadi Undang-undang (UU) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Selasa (18/1/2022).

Otorita IKN sendiri memiliki tugas sebagai pelaksana kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan ibu kota.

Baca juga: Kepala Otorita IKN Nusantara Harus Terpilih Dua Bulan Usai UU Diteken

Menyusul pengesahan itu, muncul soal calon Kepala Badan Otorita IKN. Sejumlah nama disebut-sebut akan ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengisi jabatan ini. Dari nama tersebut, tidak satupun muncul tokoh dengan latar belakang Kaltim.

Menurutnya, sudah seharusnya Presiden Jokowi mempertimbangkan latar belakang calon-calon yang akan memegang badan otorita tersebut.

Dari pemahamannya, ia menyampaikan bahwa Kepala Otorita IKN perlu dipegang oleh tokoh yang memahami karakter, wilayah, dan budaya di ibu kota negara baru tersebut.

“Itu artinya, latar belakang putra daerah perlu menjadi pertimbangan,” kata Ahdar.

Baca juga: Gubernur Kaltim Sebut Jokowi Bakal Berkemah di IKN untuk Bertemu Tokoh Adat

Oleh karenanya, ia termasuk sejumlah tokoh muda Kaltim berharap ada putra daerah di wilayahnya yang mendapat kesempatan mengawali sebagai pemimpin Badan Otorita IKN Nusantara.

Senada dengan Ahdar, Ketua Korps Alumni HMI Kota Bontang, Basir mengatakan, orang Kalimantan, khususnya Kaltim, memiliki tokoh yang layak mendapat amanah mengepalai Badan Otorita IKN.

“Ada tokoh-tokoh Kaltim yang sudah berkarya secara nasional dan ideal untuk amanah itu,” kata Basir.

Pendapat Basir tersebut diperkuat Founder Director Rescue Borneo, Wahidin Alaudin. Ia menyatakan ada banyak tokoh Kaltim yang layak dipertimbangkan Presiden Jokowi.

Baca juga: Soal IKN Nusantara, Tokoh Adat Kaltim Sampaikan Sejumlah Pesan buat Jokowi

“Misalnya saja Muhammad Nurdin yang merupakan putra Samarinda,” katanya.

Menimpali Wahidin Alaudin, tokoh pemuda Kalimantan Utara (Kalut) Alwan Saputra mengatakan, seingatnya tokoh yang disebut itu pernah bertugas di Kabupaten Paser pada 1992-1996.

Untuk diketahui Kabupaten Paser dahulu bernama Kabupaten Penajam Paser Utara. Adapun lokasi ibu kota baru negara adalah bagian dari Kabupaten Paser.

“Dengan pendidikan master beliau tentang perencanaan kota dan wilayah dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), rasanya pak Nurdin sejalan dengan rencana pengembangan IKN,” imbuh Alwan.

Baca juga: Ketua DPR Minta Pemerintah Libatkan Publik Rumuskan Turunan UU IKN

Adapun Nurdin yang dimaksud Wahidin dan Alwan adalah Staf Ahli Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT).

Muhammad Nurdin sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT). Nama ini beberapa waktu terakhir memang menjadi perbincangan masyarakat Kaltim saat UU IKN disahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com