Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Prediksi Jumlah Pasien Dirawat di RS Bisa Lebih dari Delta Bila Kasus Harian Tembus 150.000

Kompas.com - 31/01/2022, 18:08 WIB
Mutia Fauzia,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Lihut Binsar Pandjaitan menyoroti lonjakan kasus Covid-19 di dalam negeri yang terjadi dalam sepekan terakhir.

Luhut pun memperkirakan, bila kasus harian di Indonesia mencapai 150.000 per hari, maka jumlah pasien yang harus rawat inap di rumah sakit bakal jauh lebih besar ketimbang varian Delta pada Juli 2021 lalu.

"Kami mencoba untuk menganalisa bahwa jumlah rawat inap rumah sakit di Indonesia dapat lebih tinggi dari Delta apabila kasus harian meningkat lebih dari tiga kali lipatnya atau setara 150.000 kasus per hari," ujar Luhur dalam konferensi pers hasil evaluasi PPKM yang dilakukan secara daring, Senin (31/1/2022).

Namun demikian, Luhut menilai kecil kemungkinan jumlah penambahan kasus harian Covid-19 di dalam negeri mencapai jumlah tersebut.

Baca juga: Penentuan Level PPKM Diubah, Luhut: Supaya Daerah Dorong Pasien Gejala Ringan Tak Dirawat

Data tersebut ia dapatkan dari lonjakan kasus di beberapa negara di dunia. Ia mencontohkan di Amerika Serikat dan Israel, sebenarnya tingkat rawat inap akibat varian Omicron sepertiga kali lebih rendah dibanding varian Delta.

Namun, dari sisi jumlah pasien yang harus dirawat inap jauh lebih tinggi karena jumlah kasus di kedua negara itu meningkat hingga lebih dari tiga kali dibandingkan Delta.

"Hari ini kasus konfirmasi per 30 Januari 2022 masih berada di angka seperlima dari puncak Delta pada Juli tahun lalu," kata Luhut.

Selain itu, Luhut pun mengatakan jumlah rawat inap di rumah sakit saat ini masih cukup aman, yakni sepersepuluh dari jumlah rawat inap saat varian Delta.

"Estimasi ini kami lakukan sebagai langkah mitigasi apabila terjadi keganasan dari Omicorn ini dengan menyiapkan fasilitas kesehatan yang ada," ujar Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com