Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Anggota DPR Minta Pemerintah Edukasi Masyarakat soal Sifat dan Gejala Omicron

Kompas.com - 31/12/2021, 12:15 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Netty Prasetiyani Heryawan meminta pemerintah melakukan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat tentang gejala dan sifat Covid-19 varian Omicron.

“Jangan hanya ribut soal masuknya Omicron, tapi masyarakat tidak diberitahu bagaimana langkah mitigasinya,” tukas Netty saat dihubungi, Kamis (30/12/2021).

Ia juga ingin agar pemerintah mendorong masyarakat untuk lapor apabila menemukan kasus Omicron di lapangan.

Selain itu, Netty berharap pemerintah dapat membatasi akses wisatawan yang datang dari luar negeri untuk mencegah penyebaran Omicron.

“Menurut para epidemiolog, varian Omicron ini berasal dari luar negeri sehingga pemerintah harus membatasi akses pelancong dari luar negeri ke Indonesia,” katanya.

Baca juga: Netty Heryawan Minta Perempuan Dilibatkan sebagai Subyek Pembangunan

Lebih lanjut, ia mengatakan, pembatasan akses wisatawan dari luar negeri perlu diikuti dengan pengetesan, pelacakan, dan karantina yang ketat.

“Khusus untuk proses karantina bagi pekerja migran Indonesia (PMI) dan pelajar yang akan ditempatkan di Wisma Atlet dan lokasi lainnya, perlu diperbaiki tata cara dan prosedurnya,” ujar Netty.

Ia menuturkan, prosedur karantina harus diperbaiki mulai dari kedatangan di bandara sampai ke lokasi tujuan karantina agar tidak memicu kegaduhan seperti yang dikeluhkan warga dan menjadi ramai di media.

Pada kesempatan sama, Netty meminta pemerintah untuk memastikan para pendatang dari luar negeri selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19 varian Omicron.

Adapun untuk mengantisipasi lonjakan kasus Omicron, lanjut dia, pemerintah harus meningkatkan kesiapan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan (faskes).

Baca juga: Simpang Siur Larangan Pembatasan Perjalanan ke Turki di Tengah Omicron

Pemerintah juga tidak perlu takut untuk memperketat mobilitas masyarakat jika memang itu yang dibutuhkan untuk menghadapi Omicron,” ucapnya.

Menurut Netty, cakupan vaksinasi Covid-19 juga harus terus ditingkatkan, termasuk memastikan pengadaan vaksin dan distribusinya ke daerah.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa kasus Omicron di Indonesia paling banyak ditemukan dari pelaku perjalanan asal Turki dan Arab Saudi.

“Dari Turki itu kebanyakan wisatawan, tapi kalau dari negara Arab Saudi dan beberapa negara lainnya kebanyakan PMI,” jelasnya dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui kanal YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis.

Baca juga: Webinar UGM: Yuk Kenali dan Cegah Varian Omicron

Adapun pemerintah terus mendorong agar masyarakat taat menjalankan prokes 6M seperti yang telah diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021.

Prokes 6M tersebut meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama.

 

Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul “Cegah Penyebaran Omicron, Pemerintah Diminta Batasi Turis Asing”

Penulis: Ardito Ramadhan | Editor: Krisiandi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com