Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Koalisi Jelang Pilpres 2024, Sekjen PAN: Masih Cair Sekali

Kompas.com - 30/12/2021, 15:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, partainya membuka segala kemungkinan terkait koalisi dengan partai-partai lain untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Eddy mengatakan, PAN akan menyambut baik segala bentuk koalisi yang akan dibangun, baik itu koalisi dengan sesama partai berlatar-belakang Islam maupun koalisi antara partai nasionalis dan religius.

"Saya kira segala sesuatu itu masih terbuka, segala sesuatu itu masih cair sekali, pintunya terbuka, opsi-opsinya banyak dan kita nanti akan ikuti sesuai dengan perkembangan yang ada," kata Eddy di Kantor DPP PAN, Jakarta, Kamis (30/12/2021).

Baca juga: Pertemuan dengan Prabowo dan Cara Sandiaga Meredam Konflik Setelah Didukung Ulama

Eddy mengakui, pembahasan mengenai peluang koalisi untuk Pilpres 2024 sudah mulai dilakukan baik secara formal dan informal.

Akan tetapi, ia menegaskan, PAN masih memiliki sejumlah agenda partai yang mesti diselesaikan yakni menguatkan konsolidasi internal jelang Pemilu dan Pilpres 2024.

"Kita kuatkan dulu konsolidasi kita, struktur kita kita kuatkan agar jaringan PAN itu betul-betul bisa berfungsi berperan dalam mendukung kegiatan kita nanti menghadapi Pemilu dan Pilpres," ujar Eddy.

Baca juga: Mendadak Jadi YouTuber Jelang Pemilu 2024...

Selain itu, kader-kader PAN juga diperintahkan turun membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini.

"Kita tidak ingin fokus kita kemudian berubah, fokus kita kemudian beralih untuk hal-hal yang bisa kita bahas sambil berjalan ini," kata dia.

Eddy menambahkan, PAN juga menyambut baik apabila ketua umumnya, Zulkifli Hasan diusung sebagai calon presiden atau wakil presiden pada 2024 mendatang.

Baca juga: Di Balik Gaya Politik PSI yang Terus Sindir Anies Baswedan

Menurut dia, PAN memiliki rekam jejak mencalonkan kadernya sebagai calon presiden dan wakil presiden, seperti Amien Rais dan Hatta Rajasa pada 2004 dan 2014 lalu.

"Tentu kalau di dalam partai merupakan kebanggaan jika ketua umum kita bisa maju. Tapi kita juga realistis, kita ingin melihat bagaimana nanti penjajakan di dalam survei yang tentu suatu hal yang bisa kita jadikan pegangan ke depannya." kata dia.

Walaupun demikian, Eddy menegaskan, belum ada hal yang bisa diputuskan saat ini karena masih ada waktu dua tahun menjelang 2024 di mana pembicaraan soal koalisi pun masih cair.

"Saya kira akan banyak terjadi perubahan ke depannya yang tentu nanti akan kita sesuaikan dengan kondisi perubahan saat itu," kata Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com