Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemenkes Sebut Tidak Ada Batasan Merek dan Jenis Vaksin untuk Anak 6-11 Tahun

Kompas.com - 21/12/2021, 12:23 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, tidak ada batasan merek atau jenis vaksin untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

Syarat penggunaan vaksin, kata dia, hanya dilakukan atas izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Soal vaksin, kami di Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tidak mengatur satu atau dua jenis. Kami menggunakan vaksin yang sudah memenuhi syarat dan mendapatkan izin EUA dari BPOM,” ujar Maxi dalam diskusi daring “Vaksinasi Aman untuk anak”, Senin (20/12/2021).

Salah satunya, lanjut dia, penggunaan vaksin Sinovac untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun dilakukan atas dasar izin BPOM RI.

Baca juga: Anak 6-11 Tahun Dapat Vaksin Sinovac, Kenali Cara Penyuntikannya

“Jadi saat ini yang sudah ada izin baru Sinovac, enggak tahu ya tahun depan atau minggu depan, kalau sudah ada vaksin lain juga yang lolos dari BPOM, kami gunakan vaksin itu. Akan tetapi, untuk saat ini hanya Sinovac,” jelasnya.

Di sisi lain, Maxi mengklaim bahwa vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun berjalan dengan lancar.

Hal tersebut, kata dia, dibuktikan dengan meningkatnya data anak usia 6-11 tahun yang divaksinasi sejak kick off vaksinasi pada Selasa (14/12/2021) lalu.

"Jadi saya kira vaksinasi berjalan lancar, aman, dan peminatnya tentu makin lama makin banyak ya, meski baru seminggu lebih," ujar Maxi

Baca juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Jaksel Capai 25.560 Anak dalam Sepekan

Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan, Kemenkes tengah fokus menggencarkan vaksinasi untuk seluruh kelompok, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia (lansia).

Berdasarkan data terbaru Kemenkes, sudah lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia divaksinasi Covid-19 dosis pertama. Bahkan, vaksinasi lansia telah mencapai 60 persen.

"Saat ini pantauan kami di sistem, sudah 500.000 lebih anak-anak usia 6-11 tahun yang divaksinasi. Tentu sasaran 26,5 juta masih jauh, sebab vaksinasi baru dilakukan untuk semua kabupaten dan kota," ucap Maxi.

Di sisi lain, lanjut dia, Kemenkes bersyukur atas program vaksinasi anak yang berjalan lancar serentak di 115 kabupaten dan kota di 19 provinsi.

Baca juga: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Mataram Baru Dimulai Januari, Sasar 50.000 Anak

Kendati demikian, Maxi memastikan pemerintah akan terus menggenjot vaksinasi di luar daerah-daerah yang telah ditentukan tersebut. Pasalnya, setiap hari ada perubahan data, dari yang semula hanya 115 kabupaten dan kota, sekarang sudah bertambah.

"Prioritas lansia sudah dilakukan, masyarakat umum juga sudah dan selanjutnya fokus vaksinasi untuk anak," ucap Maxi.

Selain menggenjot vaksinasi, pemerintah juga senantiasa mengimbau masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Baca juga: Pengelola Ancol Imbau Pengunjung Patuhi Prokes dan Aturan Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Untuk prokes yang dimaksud yaitu sesuai himbauan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).

 

Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Soal Sinovac untuk Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Ini Penjelasan Kemenkes".

Penulis: Irfan Kamil | Editor: Icha Rastika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies di Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies di Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com