Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Omicron, Ini Skenario Pemerintah jika Kasus Covid-19 Capai 2.700 Per Hari

Kompas.com - 20/12/2021, 19:45 WIB
Mutia Fauzia,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinatir Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan beberapa skenario langkah antisipatif yang bakal dilakukan pemerintah bila terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.

Luhut mengatakan, dalam menyiapkan skenario antisipasi tersebut, pemerintah menerapkan ambang batas atau threshold kasus Covid-19 sebanyak 2.700 per hari, atau 10 kasus per juta penduduk per hari.

"Pemerintah menggunakan PPKM level sebagai basis pengetatan masyarakat. Namun, pemerintah telah mempersiapka langkah-langkah forward looking, atau bahasa tentara kontigensi, tindakan-tindakan darurat, menakala hal-hal berikut terjadi," kata Luhut dalam konferensi pers hasil evaluasi PPKM yang dilakukan secara daring, Senin (20/12/2021).

Baca juga: 3 Kasus Omicron di RI, Luhut: Jangan Panik, Kita Sudah Lebih Siap

Menurut dia, pemerintah bakal mulai melakukan pengetatan ketika kasus mencapai 500 dan 1.000 per hari.

Selain itu, pengetatan lebih lanjut bakal dilakukan ketika tingkat kematian dan perawatan rumah sakit kembali mendekati ambang batas PPKM level 2.

Luhut pun meminta masyarakat untuk memperhatikan hal ini agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron dalam waktu dekat.

"Enggak ada urusan suku, pangkat, kita semua sama kalau tidak kompak kita bisa jadi korban," kata Luhut.

Baca juga: Luhut Ingatkan Bahayanya Peningkatan Perawatan Rumah Sakit Akibat Omicron

Di sisi lain, ia mendorong pemerintah daerah untuk kembali memperluas penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

Saat ini, berdasarkan data terakhir, penggunaan mingguan aplikasi tersebut menurun 74 persen di kawasan Jawa-Bali.

"Selain itu juga tidak kendor melakukan tracing. Semua harus bahu-membahu. Pandemi yang terjadi dan memengaruhi aspek kehidupan masih jauh dari kata usai, ini jangan diperparah karena kelalaian kita sendiri karena abai protokol kesehatan dan ada euforia berlebihan," ujar Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com