KOMPAS.com – Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Wiki Adisasmito meminta para orangtua tidak panik ketiak mendapati anaknya mengalami indikasi gejala kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) usai mendapat suntikan vaksin Covid-19.
“Kami meminta masyarakat untuk tidak panik. Orangtua bisa melakukan upaya penanganan dini,” katanya saat menjawab pertanyaan media dalam keterangan pers, Selasa (14/12/2022).
Dikutip Kompas.com dari laman Covid19.go.id, Rabu (15/12/2021), beberapa indikasi gejala KIPI yang mungkin terjadi usai anak melakukan vaksinasi Covid-19 adalah nyeri pada lengan bekas suntikan, sakit kepala, dan nyeri otot.
Lalu nyeri sendi, menggigil, mual atau muntah, rasa lelah, demam (suhu di atas 37,8 derajat Celsius), serta gejala mirip flu dan menggigil selama satu sampai dua hari
Pada kesempatan sama, Wiku menjelaskan, orangtua dapat melakukan penanganan dini dengan memastikan anak cukup istirahat dan minum obat penurun panas bila diperlukan.
Baca juga: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun: Syarat, Gejala KIPI, dan Anak yang Tidak Boleh Divaksin
Selain itu, orangtua juga perlu memastikan anak mengonsumsi air putih yang cukup.
Adapun jika anak merasakan nyeri pada bekas suntikan, usahakan lengan anak tetap digerakkan dan digunakan untuk beraktivitas seperti biasa.
“Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin setelah melakukan penanganan dini,” kata Wku.
Ia mengimbau agar orangtua melaporkan temuan KIPI yang dialami anak ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terdekat atau ke sentra vaksinasi Covid-19. Hal ini dilakukan agar pemerintah dapat mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Sementara itu, pemerintah terus mengingatkan agar masyarakat baik yang sudah divaksin maupun yang belum, selalu patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes) 6M seperti yang tercantum dalam Surat Edaran (SE) Satgas Penaganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2021.
Prokes 6M yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan atau membersihkan tangan dengan , menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.