Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Minta Pemerintah Prioritaskan Operasi Penyelamatan Warga Terdampak Gempa di NTT

Kompas.com - 14/12/2021, 17:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah siaga dan sigap melaksanakan tanggap darurat menyusul banyaknya bencana alam dalam beberapa waktu belakangan.

Terkait gempa bumi bermagnitudo 7,4 di Nusa Tenggara Timur (NTT), Puan meminta pemerintah memprioritaskan operasi penyelamatan warga.

"Saya meminta Pemerintah segera mengerahkan aset nasional dan daerah serta kementerian / lembaga terkait untuk melaksanakan upaya penyelamatan dan tanggap darurat,” kata Puan dalam keterangannya, Selasa (14/12/2021).

Diketahui, gempa yang terjadi di NTT pagi tadi dibarengi dengan peringatan dini terjadinya tsunami.

Menyikapi hal tersebut, Puan meminta pemerintah harus bisa memastikan keselamatan warga dari dampak akibat gempa.

Baca juga: Gempa di NTT, BNPB Sebut Guncangan Terasa di Flores Timur hingga Makkasar

“Keselamatan rakyat harus berada di atas segalanya," ucapnya.

Ketua DPP PDI-P itu juga mengingatkan perlunya penanganan khusus bagi balita, anak-anak, dan masyarakat berkebutuhan khusus.

Selain itu, pengerahan tenaga medis untuk memberikan pertolongan kepada korban pun harus menjadi perhatian.

Di sisi lain, masyarakat terdampak gempa diimbau tidak panik, tetapi tetap waspada terhadap ancaman tsunami dan gempa susulan.

Lebih jauh, mantan Menko PMK ini meminta pemerintah bersama instansi lainnya merencanakan dengan seksama penanganan terhadap risiko terjadinya bencana.

Dia mengingatkan, banyaknya bencana alam di Indonesia akhir-akhir ini mengharuskan semua pihak bekerja sama agar bisa meminimalisasi timbulnya korban, kerugiaan dan kerusakan.

Baca juga: BMKG: Meski Peringatan Dini Tsunami Gempa NTT Berakhir, Waspadai Gempa Susulan

“Kita ketahui banyak gempa terjadi di sejumlah daerah seperti di Jawa Timur, Jawa Barat dan Maluku baru-baru ini," kata dia.

"Kemudian bencana erupsi Gunung Semeru dan kini Gunung Merapi semakin aktif, serta meningkatnya status Gunung Awu di Sangihe. Belum lagi bencana banjir dan longsor di beberapa wilayah,” papar Puan.

Tak hanya itu, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan disertai kilat dan angin di sejumlah daerah.

Oleh karena itu, pemerintah daerah (Pemda), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Basarnas daerah diingatkan untuk selalu dalam status siaga bencana.

Diketahui, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami menyusul gempa bumi magnitudo 7,4 di barat laut Larantuka, NTT, Selasa.

Dikutip dari situs BMKG, gempa terjadi pada 10.20 WIB. Lokasi gempa berada 113 km barat laut Larantuka, NTT tepatnya di 7.59 lintang selatan dan 122.24 bujur timur.

Baca juga: Cerita Warga Diguncang Gempa M 7,4, Ada yang Tiarap, Lainnya Panik Lihat Air Laut Pasang Surut dengan Cepat

Gempa tersebut memicu munculnya peringatan dini tsunami di beberapa daerah, yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com