Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Anggota KPU: Pendidikan Pemilih Harus Diperkuat untuk Pemilu 2024

Kompas.com - 13/12/2021, 16:25 WIB
Tsarina Maharani,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Diana Fawzia mengatakan, menyambut Pemilu 2024, pendidikan pemilih harus diperkuat dan ditingkatkan.

Menurut Diana, banyak potensi persoalan di Pemilu 2024, seperti kendala teknis hingga soal politik uang dan identitas yang bisa diantisipasi jika pemilih memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.

"Kita perlu kuatkan dan tingkatkan untuk mengantisipasi kerumitan-kerumitan yang akan kita hadapi di Pemilu 2024. Menguatkan yang sudah ada dan meningkatkan yang masih lemah. Jadi menggunakan hak pilih secara merdeka, sadar, dan cerdas adalah tujuan dari pendidikan pemilih," kata Diana dalam diskusi daring yang digelar Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) dan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Senin (13/12/2021).

Menurutnya, pemilih dalam pemilu merupakan bagian yang paling penting. Sebab, tanpa ada pemilih, pemilu tidak dapat diselenggarakan.

"Kalau pemilu, pihak ini pasti dibutuhkan. Tidak ada pemilu kalau tidak ada pihak ini, yaitu pemilih," ucapnya.

Baca juga: Calon Anggota KPU Abhan Nilai Pemilu 2024 Perlu Penyederhanaan Surat dan Rekapitulasi Suara

Diana pun memaparkan, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat pendidikan pemilih yaitu dengan merevisi PKPU Nomor 10 Tahun 2018 tentang Sosialiasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemilu.

Selain itu, lanjut dia, KPU dapat menjalin kerja sama dan berkoordinasi dengan kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki kompetensi.

Kemudian, memperkuat pemetaan pemilih berdasarkan geografis, disparitas sosial-ekonomi, dan jaringan internet, serta memperkuat mekanisme pengawasan, monitoring, dan evaluasi yang dilakukan secara periodik tiap lima tahun.

"Sehingga meninggalkan legacy untuk KPU periode berikutnya," ujar Diana.

Sementara itu, secara khusus, Diana menegaskan perlu ada peningkatan perhatian pada perempuan dan kelompok berkebutuhan khusus.

Menurut Diana, tingkat partisipasi politik perempuan tidak berbanding lurus dengan tingkat pengetahuan mereka tentang pemilu. Selain itu, perempuan juga rentan terhadap disinformasi, berita bohong, dan politik identitas.

Baca juga: Menteri PPPA Harap KPU dan Bawaslu Jadi Pelopor bagi Perempuan Berpartisipasi dalam Mengambil Keputusan

Di lain sisi, perempuan memiliki kuasa, pengaruh, militansi, dan jejaring yang luar biasa. Selain itu, berdasarkan data KPU 2019, jika ditambahkan dengan DPT luar negeri, jumlah pemilih perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki.

"Mendidik perempuan pemilih adalah investasi pendidikan pemilih jangka panjang, karena mendidik perempuan sama dengan mendidik seluruh bangsa," katanya.

Diana melanjutkan, kelompok berkebutuhan khusus pun selama ini belum jadi perhatian. Padahal, kelompok ini memiliki beragam kebutuhan.

"Kelompok ini belum banyak disasar, masih dianggap sebagai kelompok yang homogen. Padahal berkebutuhan khusus ini heterogen. Kategorinya banyak dan kebutuhannya banyak," tuturnya.

Diana pun mengatakan, perlu ada metode atau instrumen khusus sebagai media penyampaian untuk melakukan pendidikan pemilih kepada kelompok berkebutuhan khusus.

Menurutnya, KPU dapat melakukannya bersama para mitra yang memiliki kualifikasi untuk melakukan pendidikan pemilih kepada kelompok ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com