Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kejar Target Peningkatan Vaksinasi Covid-19 terhadap Lansia

Kompas.com - 12/11/2021, 08:17 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berupaya mempercepat vaksinasi Covid-19 terhadap kelompok lanjut usia (lansia) yang cakupannya terbilang masih rendah atau belum mencapai target.

Pemerintah perlu menyusun strategi baru dan meningkatkan edukasi dalam menarik minat para lansia ikut program vaksinasi.

Berdasarkan data yang diakses dari laman vaksin.kemkes.go.id pada Kamis (11/11/2021), jumlah lansia yang sudah divaksin dosis pertama adalah sebanyak 9.324.433 orang dari target sasaran 21.553.118 orang lansia.

Kemudian, sebanyak 5.788.240 orang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Baca juga: Kemenkes Targetkan Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Capai 50 Persen di Akhir 2021

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini, baru empat provinsi yang cakupan vaksinasi untuk lansia sudah 50 persen yaitu, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sementara itu, provinsi Aceh, Sumatera Barat dan Papua menjadi provinsi dengan cakupan vaksinasi untuk lansia belum mencapai 20 persen.

"Bahkan ada yang baru pada angka sekitar 12 persen, itu di daerah Aceh dan Sumatera Barat di Papua. Angka vaksinasi pada lansianya masih sangat rendah, jadi belum sampai dengan angka 20 persen," kata Nadia, dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Kamis.

Nadia mengatakan, vaksinasi untuk lansia harus dikejar, mengingat angka kesakitan dan angka kematian Covid-19 pada kelompok tersebut lebih tinggi 6 sampai 7 kali dibandingkan kelompok non-lansia.

Menurut dia, pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 untuk lansia mencapai 50 persen pada akhir tahun 2021.

"Jadi kita berharap bahwa vaksinasi pada lansia ini minimal dosis pertama itu bisa kita kejar sampai dengan akhir Desember 2021," ujarnya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Lansia di Papua Masih Sangat Rendah, Ini Penjelasan Kemenkes

Efek samping vaksin Covid-19 ringan dan aman

Nadia juga mengatakan, vaksin Covid-19 untuk lansia memiliki efek samping yang ringan dan aman.

Menurutnya, efek samping yang biasa dikeluhkan para lansia setelah disuntik vaksin adalah nyeri di lokasi suntikan dan demam.

"Relatif kalau demam bisa pulih 1-2 hari. Vaksin ini sudah melalui uji klinis dan dipastikan sangat aman dan efek sampingnya kecil," kata Nadia.

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe mengatakan, lansia yang memiliki komorbid bisa divaksinasi. Namun dengan syarat, penyakit yang diderita lansia tersebut dalam kondisi terkontrol.

Baca juga: Vaksin Covid-19 untuk Lansia Efeknya Ringan, Aman untuk Pengidap Komorbid yang Terkontrol

"Penyakit kronis seperti gula, darah tinggi, kanker itu semuanya boleh divaksinasi. Asalkan penyakitnya dalam keadaan terkontrol. Artinya, pasiennya rutin berobat, rutin ke dokter dan tidak ada keluhan bermakna kemudian dokternya mengeluarkan surat rekomendasi itu penting," kata Dirga.

Ia mengatakan, kriteria lain yang menunjukkan lansia layak divaksinasi adalah mereka masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

"Jadi batasan bukan usia, mau usia 90 tahun, 100 tahun enggak ada masalah, asalkan secara medis terkontrol, layak divaksinasi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com