Salin Artikel

Pemerintah Kejar Target Peningkatan Vaksinasi Covid-19 terhadap Lansia

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berupaya mempercepat vaksinasi Covid-19 terhadap kelompok lanjut usia (lansia) yang cakupannya terbilang masih rendah atau belum mencapai target.

Pemerintah perlu menyusun strategi baru dan meningkatkan edukasi dalam menarik minat para lansia ikut program vaksinasi.

Berdasarkan data yang diakses dari laman vaksin.kemkes.go.id pada Kamis (11/11/2021), jumlah lansia yang sudah divaksin dosis pertama adalah sebanyak 9.324.433 orang dari target sasaran 21.553.118 orang lansia.

Kemudian, sebanyak 5.788.240 orang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini, baru empat provinsi yang cakupan vaksinasi untuk lansia sudah 50 persen yaitu, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sementara itu, provinsi Aceh, Sumatera Barat dan Papua menjadi provinsi dengan cakupan vaksinasi untuk lansia belum mencapai 20 persen.

"Bahkan ada yang baru pada angka sekitar 12 persen, itu di daerah Aceh dan Sumatera Barat di Papua. Angka vaksinasi pada lansianya masih sangat rendah, jadi belum sampai dengan angka 20 persen," kata Nadia, dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Kamis.

Nadia mengatakan, vaksinasi untuk lansia harus dikejar, mengingat angka kesakitan dan angka kematian Covid-19 pada kelompok tersebut lebih tinggi 6 sampai 7 kali dibandingkan kelompok non-lansia.

Menurut dia, pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 untuk lansia mencapai 50 persen pada akhir tahun 2021.

"Jadi kita berharap bahwa vaksinasi pada lansia ini minimal dosis pertama itu bisa kita kejar sampai dengan akhir Desember 2021," ujarnya.

Efek samping vaksin Covid-19 ringan dan aman

Nadia juga mengatakan, vaksin Covid-19 untuk lansia memiliki efek samping yang ringan dan aman.

Menurutnya, efek samping yang biasa dikeluhkan para lansia setelah disuntik vaksin adalah nyeri di lokasi suntikan dan demam.

"Relatif kalau demam bisa pulih 1-2 hari. Vaksin ini sudah melalui uji klinis dan dipastikan sangat aman dan efek sampingnya kecil," kata Nadia.

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe mengatakan, lansia yang memiliki komorbid bisa divaksinasi. Namun dengan syarat, penyakit yang diderita lansia tersebut dalam kondisi terkontrol.

"Penyakit kronis seperti gula, darah tinggi, kanker itu semuanya boleh divaksinasi. Asalkan penyakitnya dalam keadaan terkontrol. Artinya, pasiennya rutin berobat, rutin ke dokter dan tidak ada keluhan bermakna kemudian dokternya mengeluarkan surat rekomendasi itu penting," kata Dirga.

Ia mengatakan, kriteria lain yang menunjukkan lansia layak divaksinasi adalah mereka masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

"Jadi batasan bukan usia, mau usia 90 tahun, 100 tahun enggak ada masalah, asalkan secara medis terkontrol, layak divaksinasi," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/12/08173991/pemerintah-kejar-target-peningkatan-vaksinasi-covid-19-terhadap-lansia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke