Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Peringati Hari Pahlawan, Menkominfo Johnny Ajak Masyarakat Jadi Pejuang di Era Digital

Kompas.com - 11/11/2021, 11:49 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerald Plate mengajak masyarakat menjadi pejuang di era digital dengan memanfaatkan ruang digital sebagai tempat berbagi ide progresif.

“Mari menjadi pejuang-pejuang di era baru, memastikan ruang digital Indonesia yang aman, inklusif dan produktif,” imbuhnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (11/11/2021).

Tak hanya itu, lanjut Johnny, ia meminta masyarakat untuk menjadikan ruang digital Indonesia sebagai melting pot bagi ide-ide progresif yang merawat kebhinekaan serta kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Adapun dalam menyongsong transformasi digital, Johnny meminta masyarakat agar menerjemahkan semangat pahlawan bangsa saat mempertahankan kemerdekaan sebagai spirit adaptif dan resiliensi.

Baca juga: OJK Luncurkan Blueprint Transformasi Digital Perbankan, Ini Poin-poin Pentingnya

Pernyataan tersebut Johnny sampaikan dalam Upacara Peringatan ke-76 Hari Pahlawan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta Pusat, Rabu (10/11/2021).

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, perayaan hari pahlawan menjadi momentum reflektif bagi seluruh masyarakat untuk membangkitkan kembali memori kolektif dan spirit nasionalisme.

“Hari ini, 76 tahun yang lalu. Salah satu pertempuran terhebat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, terjadi di Surabaya. Dengan pekikan semangatnya, Bung Tomo mengajak para pejuang untuk tidak menyerah dan terus mengobarkan perlawanan terhadap serdadu pasukan kolonial dan sekutu saat itu,” jelas Johnny.

Menurutnya, semangat yang diwariskan pejuang kemerdekaan bangsa itu perlu dijaga menjadi spirit berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Hari Pahlawan, UNJ Beri Penghargaan untuk Mahasiswa Patriot Olah Raga PON XX

Johnny menilai, pahlawan seperti Bung Tomo mempunyai semangat yang lantang dalam mengajak seluruh elemen bangsa untuk menyerukan kemerdekaan.

“Mengutip pernyataan Bung Tomo, kami tunjukkan bahwa kami benar-benar orang yang ingin merdeka. Lebih baik kami hancur lebur daripada tidak merdeka. Merdeka atau mati!,” sebutnya.

Lebih lanjut Johnny menyatakan kegemilangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan bagi Indonesia bukan titik henti perjuangan.

Menurutnya pahlawan pada hakekatnya adalah orang-orang yang rela menggembleng diri dan berdeterminasi sepenuh hati untuk mewujudkan cita-cita bersama kepada tujuan lebih besar.

Baca juga: Ajak Anak Muda Warisi Semangat Pahlawan, Zulhas: Beri yang Terbaik bagi Bangsa Negara

“Pada saat ini spirit, semangat, rejuvenasi melahirkan model kepahlawanan yang baru, yaitu kepahlawanan di era masa pandemi dan kepahlawanan di era kebangkitan digital,” ujar Johnny.

Komitmen menghadapi pandemi Covid-19

Selain menjadi pejuang di era digital, Johnny juga meminta masyarakat Indonesia untuk mengenang kobaran semangat dan persatuan para pahlawan terdahulu yang diwujudkan dalam komitmen bersama menghadapi pandemi Covid-19.

“Mari kita resapi untuk bersama-sama membawa negeri ini keluar dari lorong gelap pandemi Covid-19,” jelasnya.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Sadarkan Pentingnya Kemandirian Industri Kesehatan

Halaman:


Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com