Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Calon KSAD, Pengamat Militer: Dudung Jago Istana, Eko Margiyono Masa Aktifnya Lebih Panjang

Kompas.com - 07/11/2021, 15:24 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dari Institute For Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi, menilai ada dua orang yang menjadi calon kuat mengisi jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa.

Kedua orang tersebut adalah Letnan Jenderal (Letjen) TNI Eko Margiyono dan Letjen TNI Dudung Abdurachman.

"Yang paling berpeluang sebagai kandidat pengganti Jenderal Andika di jabatan KSAD saya kira adalah Panglima Komando Cadangan Strategis AD Dudung Abdurrachman dan Kepala Staf Umum TNI Eko Margiyono," kata Fahmi saat dihubungi, Minggu (7/11/2021).

Menurut Fahmi, keduanya sama-sama memiliki kekayaan pengalaman tugas dan jabatan.

Baca juga: Ditanya Soal KSAD Berikutnya, Ini Jawaban Jenderal Andika....

Ia menuturkan, mereka pernah memimpin pasukan, memimpin satuan teritorial, bertugas di lembaga pendidikan, bahkan di lingkungan intelijen.

Ia mengamini nama Dudung tampak lebih diunggulkan. Namun, Fahmi mengatakan, Eko juga memiliki kemampuan yang sangat layak.

Masa aktif Eko di TNI pun lebih panjang, yaitu hingga 2025. Sementara itu, Dudung bakal pensiun di 2023.

"Di atas kertas, nama Letjen Dudung memang diunggulkan dan dinilai sebagai jago istana. Tapi saya kira Letjen Eko Margiyono juga bukan tidak mungkin, karena masa aktifnya lebih panjang hingga tahun 2025 dan dari segi kapabilitas sangat layak," tuturnya.

Baca juga: Para Jenderal Bintang 3 TNI AD yang Berpeluang Gantikan Posisi Andika Perkasa sebagai KSAD...

Kendati begitu, Fahmi berpendapat presiden bisa saja menunjuk sosok lain selain dari jajaran bintang tiga untuk mengisi jabatan KSAD.

Menurutnya, hal ini dapat dilakukan jika mempertimbangkan regenerasi kepemimpinan TNI.

Ia mengatakan, ada sejumlah perwira bintang dua dari generasi 90-an yang layak diorbitkan ke bintang tiga atau bahkan bintang empat dalam waktu dekat.

"Saya kira tidak tertutup juga peluang mempromosikan seorang perwira bintang dua dari generasi 90-an dalam waktu dekat untuk kemudian disiapkan sebagai KSAD," ujar Fahmi.

Baca juga: Mensesneg: Saat Pelantikan Panglima TNI, KSAD Harus Segera Diisi Orang Baru

Sementara itu, Peneliti senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadis menilai bahwa pemilihan sosok pengganti Andika sebagai KSAD akan menjadi ujian bagi Presiden Joko Widodo.

Sebab, jika pada akhirnya Jokowi memilih Pangkostrad sebagai KSAD baru, maka akan memunculkan persepsi publik bahwa presiden hanya akan mengedepankan kepentingan PDI-P.

"Jika Dudung terpilih, artinya Jokowi akan dianggap mementingkan vested interest partainya sendiri," kata Beni, Kamis (4/11/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com