Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba di Indonesia, Jokowi Akan Karantina Mandiri di Istana

Kompas.com - 05/11/2021, 12:56 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali tiba di Indonesia setelah menjalani serangkaian kunjungan di sejumlah negara.

Kedatangan Presiden Jokowi tersebut disiarkan YouTube Sekretariat Presiden pukul 11.32 WIB.

Dipantau dari siaran langsung, Jokowi yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia berkode GIA-1 keluar dari pesawat pukul 11.35 WIB.

Baca juga: Akhiri Kunjungan Kerja di 3 Negara, Jokowi Kembali ke Tanah Air

Mengenakan jaket berwarna hijau tua dan celana hitam, Jokowi tampak menyampaikan ucapan terima kasih kepada para kru pesawat yang menyertainya selama lawatannya ke luar negeri tersebut.

Tampak pula Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Jokowi.

Selepas menyampaikan terima kasih dan salam, Jokowi segera masuk mobil berpelat nomor RI 1.

Sebelum kembali ke Tanah Air, Jokowi telah mengakhiri lawatan kerja ke luar negerinya selama tujuh hari pada Kamis (04/11/2021).

Baca juga: Kunjungan Jokowi ke UEA Hasilkan Komitmen Bisnis dan Investasi 32,7 Miliar Dollar AS

Jokowi dan rombongan bertolak dari Bandara Internasional Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) sekitar pukul 21.35 waktu setempat (WS) Jumat (05/11/2021) pukul 00.35 WIB.

UEA merupakan negara ketiga yang dikunjungi kepala negara setelah sebelumnya menghadiri KTT G20 di Roma, Italia, pada 30-31 Oktober 2021, dan dilanjutkan menghadiri KTT Pemimpin Dunia COP26 di Glasgow, Skotlandia pada 1-2 November 2021.

Lakukan karantina mandiri

Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, Presiden Joko Widodo dipastikan akan menjalani karantina usai pulang dari rangkaian kunjungan ke sejumlah negara.

Menurut Heru, Jokowi akan melakukan isolasi mandiri (isoman) di istana.

"(Setelah pulang) isoman di istana," ujar Heru saat dikonfirmasi pada Selasa (2/11/2021).

Meski menjalani karantina, tutur Heru, presiden akan bekerja seperti biasa karena tetap dapat mengikuti rapat secara virtual.

"Tetap bekerja, kan bisa virtual," kata dia.

Baca juga: Walhi Sebut Klaim Jokowi soal Deforestasi hingga Karhutla Tak Sesuai Fakta

Heru juga memastikan Jokowi selalu menjalankan protokol kesehatan, termasuk melakukan tes swab PCR setiap dua hari sekali dan tes swab antigen setiap hari.

"Setiap dua hari sekali swab PCR. Setiap pagi antigen," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com