Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditelepon Wapres soal Penanganan Banjir, Risma: Sebetulnya Ada Program Mitigasi

Kompas.com - 05/11/2021, 11:32 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini merespons permintaan Wakil Presiden Ma’ruf Amin terkait penanganan bencana banjir di sejumlah daerah.

Menteri yang biasa dipanggil Risma ini mengatakan, Kemensos sudah memiliki program mitigasi sebelum dan setelah bencana.

“Sebetulnya ada program mitigasi kemudian ada program saat bencana dan ada program pasca-bencana,” kata Risma di Kementerian Sosial, Jalan Salemba Raya, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Hari Pahlawan, Mensos Risma: Kemerdekaan RI Bukan Pemberian, tapi Perjuangan

Risma mengatakan, pihaknya akan memperkuat mitigasi sebelum terjadinya bencana.

Ia juga mengatakan, pimpinan daerah harus memahami dan mengenal karakteristik daerahnya masing-masing.

Risma lantas mencontohkan langkah mitigasi bencana yang telah dilakukannya di Trunyan, Bali.

Ia mengatakan, daerah Trunyan saat ini sudah memiliki beberapa lokasi lumbung sosial.

Menurut dia, lumbung sosial itu akan menjadi stok atau sumber kebutuhan pangan warga yang terjebak dalam situasi bencana.

Selain di Truyan, beberapa daerah lainnya seperti di Pacitan, Jawa Timur dan Luwu, Sulawesi Selatan juga sudah memiliki lumbung sosial.

"Di Trunyan itu 5 atau 8 ya wilayah yang kalau terjadi sesuatu maka kalau jalan itu tertutup tidak bisa dilewati maka warga masih bisa survive. Maka kita membuat lumbung itu," ucap dia.

Baca juga: Wapres Telepon Risma, Minta Pastikan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir

Selain itu, Risma mencontohkan penganan banjir rob di Surabaya saat ia menjabat Wali Kota Surabaya.

Saat itu, kata Risma, pihaknya tidak memiliki anggaran untuk membuat tanggul permanen sehingga ia mengarahkan jajarannya untuk menanam tanaman mangrove guna mengantisipasi banjir rob.

"Nah seperti itu, sebetulnya kalau kita bisa mengenali daerahnya maka kita bisa antisipasi tidak harus dengan biaya yg besar, kita bisa dengan biaya hemat, kemudian murah dan cepat," ucap dia.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk memantau penanganan bencana banjir di sejumlah daerah.

Ma'ruf menelepon Risma dari rumah dinas wapres di Jakarta, Kamis (4/11/2021) malam, guna mengetahui kondisi terkini penanganan bencana banjir di berbagai daerah.

"Itu bagaimana, ada berapa tempat yang banjir? Tolong (diatasi), ini banyak banjir," kata Wapres Ma’ruf saat menelepon Risma, dikutip dari Antara, Kamis.

Baca juga: Wapres Maruf Minta Risma Pantau Penanganan Banjir di Sejumlah Daerah

Risma melaporkan sejumlah daerah yang terdampak banjir antara lain di Melawi, Konawe, Sintang dan paling terkini di Malang.

Terkait banjir di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Barat tersebut, Risma mengatakan, pihaknya sedang berupaya membangun lumbung pangan untuk mitigasi bencana banjir dan longsor susulan.

"Saya takutnya, itu kan ramalan BMKG parahnya Januari-Februari, Bapak. Nah, sekarang ini kami siapkan untuk lumbung padi, sehingga nanti kalau ada banjir mereka masih bisa survive dengan lumbung padi itu," kata Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com