Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walhi Harap Pernyataan Jokowi soal Deforestasi Turun Seindah Implementasi Regulasi yang Dibuat

Kompas.com - 04/11/2021, 11:04 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) angkat bicara soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut deforestasi di Indonesia menurun signifikan di dalam Sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-76.

Manajer Kampanye Eksekutif Nasional Walhi, Wahyu A Perdana berharap, pernyataan indah Jokowi tersebut bisa diiringi dengan implentasi regulasi yang berpihak pada lingkungan.

“Harapan kami statemennya seindah implementasi regulasinya, karena ini biasa disampaikan ke publik terlebih ketika berhadapan dengan dunia global gitu,” kata Wahyu saat dihubungi, Rabu (3/11/2021).

Wahyu menilai, kebijakan yang ada saat ini justru cenderung mengancam lingkungan hidup, serta meningkatkan risiko perubahan iklim melalui ancaman terhadap deforestasi.

Ia mengatakan, sebelumnya Indonesia memiliki aturan terkait batas minimum kawasan hutan sebesar 30 persen yang diatur di Undang-Undang (UU) Tata Ruang dan Undang-Undang Kehutanan.

Namun, menurutnya, kehadiran Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja telah meniadakan aturan tersebut.

Baca juga: Indonesia dan Lebih dari 100 Negara Janji Akhiri Deforestasi Tahun 2030 di COP26

“Pasal terkait minumum kawasan hutan 30 persen di Undang-Undang Kehutanan dan Undang-Undang Tata Ruang itu dihapus oleh Omnibus Law,” ujar dia.

Wahyu pun mengatakan, berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Februari 2019 mengungkap, dari 6 provinsi di Indonesia setidaknya ada 2,7 juta hektar perkebunan sawit dan tambang yang berlokasi dalam kawasan hutan secara tidak sah.

Kendati demikian, Wahyu menilai, pemerintah melalui Omnibus Law justru memberikan waktu 3 tahun untuk agar kawasan tidak sah itu dapat melengkapi persyaratan administrasi.

“Untuk konsesi-konsesi yang berada dalam kawasan hutan ini untuk melengkapi syarat-syarat administratifnya. Buat kami itu model pemutihan kejahatan korporasi,” ungkapnya.

Selanjutnya, Wahyu menyorot terkait konteks energi bersih atau clean energy yang menjadi target pemerintah.

Padahal, ia menyebut, pemerintah di tahun 2021 ini justru menargetkan produksi batubara menjadi 625 ton, atau naik bila dibandingkan tahun lalu yang mencapai 550 juta ton.

Baca juga: Berbicara di Sidang PBB, Jokowi Klaim Deforestasi di Indonesia Menurun Signifikan

“Jadi transisi energinya akan terhambat kalau produksi batubaranya masih didorong gitu,” imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengklaim, deforestasi di Indonesia telah menurun secara signifikan. Hal itu disampaikannya dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB ke-76 yang dibacakan secara virtual pada Kamis (23/9/2021) pagi.

"Pada 2020 Indonesia telah berhasil menurunkan kebakaran hutan sebesar 82 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya. Laju deforestasi menurun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, keberhasilan itu merupakan salah satu komitmen Indonesia dalam membangun ekonomi hijau secara berkelanjutan.

Ia menekankan, Indonesia memahami posisi strategisnya dalam isu perubahan iklim.

"Dan dalam tatanan global, Indonesia ingin mengedepankan burden sharing. Berbagi beban. Menghadapi agenda bersama dunia yang sangat berat. Untuk itulah kami terus bekerja memenuhi komitmen kami," tambah kepala negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com