JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting mengatakan, ada 4 juta orang yang diprediksi keluar-masuk wilayah Jabodetabek saat libur Natal dan tahun baru (Nataru) mendatang.
Menurut dia, hal itu terjadi apabila sejumlah kebijakan terkait cuti, libur, dan pembatasan mobilitas masyarakat tidak disampaikan secara terus-menerus kepada masyarakat.
"Kalau tak disampaikan terus, mungkin ada lebih 19 juta warga nanti akan hilir mudik, untuk menikmati libur Nataru dan di Jabodetabek ini mungkin ada 4 juta orang akan keluar masuk," ujar Alexander dalam talkshow daring yang ditayangkan YouTube FMB9, Rabu (3/11/2021).
"Berbagai kebijakan akan terus kita sampaikan ke masyarakat supaya kita bisa pertahankan momentum ini supaya tak terjadi lonjakan (kasus Covid-19)," kata dia.
Baca juga: Mobilitas Masyarakat Naik, Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Jelang Libur Nataru
Alexander mengingatkan, sejumlah negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia saat ini kembali mengalami lonjakan kasus positif Covid-19.
Oleh karena itu, menurut dia, Indonesia harus belajar dari kondisi negara tetangga terdekat itu.
"Tentu kita harus belajar dari sana supaya ini tidak terulang di negara kita," ujar Alexander.
Ia juga mengatakan, salah satu hal yang juga harus disampaikan kepada masyarakat yaitu mengenai varian Delta virus corona beserta sub-variannya masih ada dan terus bertransmisi.
Baca juga: Indeks Pemulihan Covid-19 Indonesia Terbaik di Asia Tenggara, Kapolri: Kita Tidak Boleh Lengah
Alexander mengingatkan, varian Delta lebih menular dan meningkatkan tingkat perawatan pasien Covid-19 di RS serta meningkatkan angka kematian.
"Kemudian, kita masih harus kerja keras untuk vaksinasi. Memang capaian vaksinasi kita untuk dosis pertama sudah baik, tetapi untuk kelompok berisiko ini belum mencapai sesuai yang diharapkan," kata dia.
"Misalnya untuk lansia, komorbid, remaja, ibu hamil, anak sekolah ini masih menjadi tugas berat kita," ucap Alexander.
Baca juga: UPDATE: Bertambah 801, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 4.246.174
Bersamaan dengan berbagai kondisi di atas, saat ini pemulihan ekonomi dan pemulihan sosial secara bersamaan mendorong mobilitas masyarakat Indonesia kembali tinggi.
Oleh karena itu, menurut Alexander, perlu ada pengendali atau rem untuk menjaga kondisi tetap seimbang.
"Tentu yang menjadi rem adalah regulasi, dibantu pengawasan dan pengendalian agar kepatuhan terhadap 3M harus terjaga. Jadi meski pelonggaran sudah ada, tetapi harus seiring denagn kepatuhan yang tinggi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.