Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Kerukunan Modal Utama Membangun Bangsa

Kompas.com - 15/10/2021, 16:22 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah bertemu dengan para tokoh agama Islam Papua Barat, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga melakukan pertemuan dengan para tokoh agama dari Majelis-Majelis Agama Papua Barat.

Pertemuan tersebut dilakukan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Paulus Sowi, Manokwari, Papua Barat, Jumat (15/10/2021).

Pada kesempatan itu, Ma'ruf Amin juga mengapresiasi kerukunan umat beragama di Papua Barat.

Menurut dia, hal tersebut merupakan modal utama untuk membangun bangsa dan negara.

"Baiknya kerukunan umat beragama di Papua Barat ini berkat kepemimpinan kepala daerah serta sikap toleransi, solidaritas, dan saling menghargai antartokoh agama dan tokoh adat. Ini merupakan modal utama di dalam kita membangun bangsa dan negara," ujar Ma'ruf, dikutip dari siaran pers, Jumat (15/10/2021).

Menurut Ma'ruf, kerukunan antarumat beragama yang juga bagian dari kerukunan nasional merupakan sendi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Hari Ini, Wapres Akan Tutup Gelaran PON XX Papua

Ma'ruf mengatakan, apabila kerukunan nasional terganggu, maka akan menyebabkan konflik yang dapat menghambat negara dalam membangun dan menyejahterakan warganya.

"Kita terus upayakan semaksimal mungkin, karena kerukunan, persatuan Indonesia, dan kerukunan nasional ini merupakan sendi utama bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini yang harus kita jaga," kata dia.

Pada pertemuan itu, Ma'ruf juga menyampaikan bahwa saat ini salah satu program prioritas nasional pemerintah adalah membangun sumber daya manusia (SDM) unggul melalui pendidikan.

Melalui program itu pula, kata dia, pemerintah ingin membangun Papua dan Papua Barat menjadi provinsi yang lebih maju.

"Kami pemerintah pusat bertekad ingin membuat Papua dan Papua Barat tidak hanya sederajat tetapi juga lebih maju dari daerah-daerah yang lain," kata dia.

Ma'ruf pun turut mengapresiasi berbagai lembaga kemasyarakatan, termasuk majelis-majelis agama yang membantu mengembangkan pendidikan di Papua Barat.

Baca juga: Bertemu Tokoh Islam Papua Barat, Wapres Bicara soal Kerukunan Beragama

Sebab dari laporan yang diterimanya, di lokasi tersebut sedang dikembangkan pendidikan dan pembangunan gedung gereja baru karena kapasitasnya yang sudah tidak mencukupi.

"Nanti pemerintah akan mengambil peran. Ini sesuai program nasional, bagaimana kita membangun SDM berkualitas, sehat, produktif, yang bisa memberikan manfaat dan memiliki daya saing, dan mempunyai semangat berkompetisi. Ini yang akan terus kita bangun," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com