JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia berkurang 20 persen pada tahun ini.
Rendahnya target yang hendak dicapai itu, kata Wapres, lantaran terbatasnya sisa waktu yang dimiliki pemerintah yaitu sampai akhir tahun.
"Untuk tahun 2021, karena memang waktunya tinggal sedikit, itu bisa sekitar 20 persen lah (kemiskinan ekstrem tertangani), sekitar 2 jutaan," kata Ma'ruf dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Maluku, Rabu (13/10/2021), dikutip dari siaran pers.
Adapun target 20 persen itu hendak dicapai di 35 kabupaten/kota yang tersebar di tujuh provinsi. Ketujuh provinsi itu yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di Maluku, terdapat 5 kabupaten prioritas untuk penanganan kemiskinan ekstrem pada 2021, yaitu Maluku Tengah, Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, dan Seram Bagian Timur.
Baca juga: Wapres Kunjungi Maluku, Bahas 5 Kabupaten Sasaran Penanganan Kemiskinan Ekstrem
"Kita harapkan yang lima ini terselesaikan di 2021 sehingga 2022, 2023 ada lagi kabupaten baru yang (ditangani)," kata dia.
Pada tahun 2024, pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen.
Pengentasan kemiskinan ekstrem tersebut, kata dia, dilakukan dengan menyesuaikan program yang sudah ada.
Selain itu, kata dia, daftar program kegiatan dan pemberdayaan, serta anggaran lintas kementerian untuk penanganannya juga sudah dikoordinasi dengan pemerintah daerah.
"Penanggulangan ini anggarannya terdiri dari anggaran pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Di samping juga ada dari pihak swasta sehingga anggarannya cukup besar," ujar Ma'ruf.
Dengan demikian, kata dia, saat ini yang menjadi persoalan bukan pada soal anggaran, tetapi adalah ketepatan sasaran program-programnya.
Baca juga: Banyumas Masuk Daerah dengan Kemiskinan Ekstrem, Ini Kata Bupati
Terlebih untuk program 2021 ini terdapat tambahan berupa pemberian bantuan tunai bagi rumah tangga miskin ekstrem di setiap 5 kabupaten prioritas dengan menggunakan program yang ada yaitu program sembako dan bantuan langsung tunai (BLT).
"Tambahan uang tunai ini diberikan selama tiga bulan. Jadi ini merupakan tambahan dan penggunaannya tentu sesuai yang disiapkan Gubernur," ucap dia.
Bantuan tersebut juga merupakan bentuk percepatan dalam penanganan kemiskinan ekstrem selama tahun 2021 ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.