Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Nilai Literasi Jadi Vaksin Hadapi Intoleransi dan Diskriminasi

Kompas.com - 15/10/2021, 13:19 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, salah satu solusi dari masalah intoleransi dan diskriminasi di Indonesia adalah peningkatan literasi publik.

Hal itu ia katakan saat menerima Audiensi Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap (Komnas) Perempuan, di kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta.

"Ini (peningkatan literasi) menjadi vaksin bagi kita untuk menghadapi paham-paham yang keras, khususnya diskriminasi dan intoleransi keagamaan," kata Yaqut dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Wapres Minta Aparat Antisipasi Lebih Dini, Jangan Beri Kesempatan Pelaku Intoleransi

Adapun audiensi dengan Komnas HAM ini membahas tentang hak perempuan pada keyakinan minoritas yang dihadir, para Staf Khusus dan Staf Ahli Menag, serta Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Nifasri.

Sementara dari Komnas Perempuan, hadir Ketua Komnas, Andy Yentriyani, bersama Olivia Salampessy, Dewi Kanti, Alimatul Qibtiyah, Veryanto Sitohang, Nahe'i Rahi, Dahlia dan Triana Komalasari.

Dalam pertemuan itu, Yaqut mengajak Komnas Perempuan bersinergi dalam peningkatan literasi publik karena yang dibutuhkan saat ini adalah aksi bersama dalam mencerahkan masyarakat.

"Kita sama-sama tahu persoalan yang ada. Mari sama-sama kita cari solusinya dengan baik dan bijaksana," ujarnya.

"Mari kita perbanyak forum, untuk meningkatkan literasi atas persoalan yang kita rasakan. Literasi pengetahuan adalah kunci toleransi," kata Yaqut.

Baca juga: Menilik Kembali 10 Kota di Indonesia yang Punya Nilai Toleransi Tertinggi

Sementara itu, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani menyampaikan keinginan sejumlah pemeluk agama di luar enam agama yang banyak dianut di Indonesia.

Terutama, terkait pemenuhan hak-hak adminsitrasi kependudukan. Andy juga menyampaikan persoalan Ahmadiyah di Sintang.

"Dari pada terjebak pada penyeragaman, kita mencoba melihat dari Budaya, bahwa Bangsa Indonesia beragam, busana itu bukan identitas politik beragama," kata Andy.

Andy juga mengaku pihaknya terus berupaya menggelorakan semangat pengelolaan keragaman Indonesia dengan baik, utamanya keragaman pandangan dalam dunia pendidikan.

Baca juga: Panglima TNI: Ulama-Tokoh Agama Berperan Strategis Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com