Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Menyoroti Tentara yang Tidak Menyatu dengan Rakyat...

Kompas.com - 14/10/2021, 09:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Bayu Galih

PERNYATAAN Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Agus Widjojo tentang hubungan tentara dengan rakyat telah memicu banyak polemik yang cukup ramai di medsos.

Apa sebenarnya yang sedang terjadi?

Membicarakan hubungan tentara dengan rakyat adalah membicarakan sesuatu yang amat sensitif. Hal ini disebabkan oleh setidaknya dua hal yang sangat mempengaruhinya.

Pertama, adalah sejarah kelahiran tentara Indonesia yang berjuang bersama rakyat dan berhasil mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka.

Kedua, adalah catatan sejarah tentang peran tentara di era Orde Baru di ranah sosial politik selama puluhan tahun.

Baca juga: 60 Pati TNI Naik Pangkat, Wakasau A Gustaf Brugman Naik Jadi Bintang Tiga

Setelah bergulir reformasi yang diikuti dengan bubarnya ABRI menjadi TNI dan Polri, kedudukan TNI menjadi sorotan.

Hal tersebut karena banyak sekali yang dikerjakan oleh ABRI ketika itu ternyata adalah merupakan tugas tugas Polri dan pemerintah daerah, bukan tugas tentara.

Kekhawatiran bergesernya kembali peran tentara sebagai alat negara menjadi alat kekuasaan, sampai sekarang masih terlihat di permukaan antara lain dari prosedur fit and proper test oleh DPR bagi para calon Panglima TNI.

Baca juga: Panglima TNI Naikkan Pangkat 60 Perwira Tinggi, Terbanyak TNI AD

Kedua hal tersebut menjadikan topik pembicaraan tentang hubungan tentara dengan rakyat menjadi "sensi".

Dalam hal ini penjelasan tentang hubungan TNI dengan rakyat tidak cukup bisa diutarakan dalam satu atau dua kalimat saja. Misalnya, pernyataan bahwa TNI menyatu dengan rakyat atau sebaliknya TNI tidak menyatu dengan rakyat.

Meminjam istilah anak milenial, maka pasti akan muncul pertanyaan "maksud lo?".

Sekali lagi, itu semua disebabkan karena pernyataan hubungan tentara dengan rakyat menjadi "sensi" berkait dua hal penting yang melatarbelakanginya.

Kesimpulan sementara penjelasan mengenai hubungan tentara dengan rakyat tidak akan cukup dapat dimengerti bila hanya diutarakan dalam satu atau dua kalimat saja.

Apakah TNI menyatu dengan rakyat?

Baca juga: Saat Panglima Sopiri Ketum PBNU Said Aqil Siradj Naik Golf Car di Mabes TNI...

Jawaban terhadap pertanyaan ini saja sudah akan sangat tergantung dari perspektif mana melihatnya.

Apabila dilihat dari mekanisme penyelenggaraan pemilu sebagai tiang utama negara demokrasi maka akan sangat jelas bahwa TNI sangat amat terpisah dengan rakyat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com