JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali membantah tujuh atlet peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua yang terpapar Covid-19 kabur dari tempat karantina sebelum berakhirnya masa isolasi.
"Bukan kabur, itu karena menunggu hasil lab PCR (polymerase chain reaction) lama," ujar Amali melalui sambungan telepon, Rabu (13/10/2021).
Amali mengatakan, tujuh atlet tersebut menjalani isolasi di tempat karantina ketika hendak pulang ke daerahnya masing-masing.
Akan tetapi, karena laboratorium PCR terbatas, mereka kemudian menjalani tes antigen.
Baca juga: 7 Atlet PON Positif Covid-19 ke Luar Tempat Isolasi Sebelum Selesai Masanya
Hasil tes antigen ketujuh atlet tersebut dinyatakan negatif. Kemudian, mereka pun pulang dengan menggunakan pesawat.
Akan tetapi, sesampainya di daerahnya masing-masing, hasil tes PCR mereka keluar dan dinyatakan ketujuh atlet tersebut positif Covid-19.
"Jadi bukan kabur, karena pemberitaan selama ini seolah-olah ada celah," kata Amali.
Ia menyatakan, jika kabur, ketujuh atlet ini dipastikan tidak akan bisa pulang. Sebab, salah satu syarat kepulangan mereka adalah dengan membawa surat hasil antigen.
Selain itu, Amali juga memastikan bahwa pengawasan terhadap tempat karantina sangat ketat.
"Ketat, saya pantau terus," imbuh dia.
Baca juga: Jokowi Perintahkan 7 Atlet PON XX Papua yang Positif Covid-19 Kembali Dikarantina
Diberitakan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada tujuh atlet PON yang positif Covid-19 dan kembali ke kota asalnya sebelum selesai masa isolasi.
Menurut dia, tujuh atlet tersebut telah berhasil pulang ke tempat asalnya, yakni 1 orang ke Tarakan, 2 orang ke Jambi, 3 orang ke Sidoarjo, 1 orang ke Yogyakarta.
Budi menyampaikan, Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar 7 atlet yang sudah pulang ke kota asalnya bisa kembali melakukan karantina di tempat daerahnya masing-masing.
"Dan atas arahan presiden agar 7 atlet yang keburu kembali ke kota asalnya sebelum selesai masa isolasinya ini bisa dikarantina atau diisolasi ke tempat kedatangan," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.