Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Kita Tidak Berharap PON XX Papua Berakhir, Pakai Masker Juga Berakhir

Kompas.com - 08/10/2021, 13:24 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasatgas Protokol Kesehatan PON XX Papua sekaligus Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prasinta Dewi mengatakan, masih banyak masyarakat di Papua yang belum memakai masker dengan baik dan benar.

Ia mengatakan, hal tersebut ditemukannya saat berkunjung ke Papua untuk memantau penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

"Banyak mereka pakai masker tidak benar, artinya mereka pakai di dagu, ada yang dikantongi, kemudian juga ada yang tidak pakai masker, atau orangtua pakai masker anaknya tidak pakai masker," kata Prasinta dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Puluhan Kasus Covid-19 di PON XX, Satgas: Papua Punya 58 Fasilitas Isolasi Terpusat

Prasinta mengatakan, dari temuan tersebut, pihaknya mulai bergerak memberikan masker kepada masyarakat dan mengedukasi agar mereka membiasakan diri untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Ini sangat penting karena kita tidak berharap bahwa PON XX Papua berakhir, masker berakhir juga. Ini yang tidak kita harapkan," ujarnya.

Di sisi lain, Prasinta mengakui bahwa pihaknya cukup kewalahan untuk mengawasi protokol kesehatan terhadap para pengunjung saat pembukaan PON XX Papua.

Ia mengatakan, lokasi penyelenggaraan pembukaan PON Papua ketika itu sangat ramai dan sulit untuk menerapkan jaga jarak aman bagi pengunjung.

Baca juga: Bertambah Lagi, Kini Ada 57 Kasus Covid-19 di PON XX Papua

"Saat pembukaan PON, kita agak kewalahan secara jaga jarak kita tidak dapat, penuh sekali walaupun berjajar berdempet-dempetan yang penting di sini adalah pakai masker, mereka kita wajibkan pakai masker," ucapnya.

Lebih lanjut, Prasinta menambahkan, sejauh ini, edukasi yang diberikan kepada masyarakat terkait protokol kesehatan cukup baik. Bahkan, cakupan vaksinasi Covid-19 di Papua mulai meningkat.

"Dan dengan bangga mereka sampaikan kepada kami, 'Bu, kami sudah vaksin dua kali', jadi kita senang juga dengarnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com