Ia mengatakan, hal tersebut ditemukannya saat berkunjung ke Papua untuk memantau penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
"Banyak mereka pakai masker tidak benar, artinya mereka pakai di dagu, ada yang dikantongi, kemudian juga ada yang tidak pakai masker, atau orangtua pakai masker anaknya tidak pakai masker," kata Prasinta dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Jumat (8/10/2021).
Prasinta mengatakan, dari temuan tersebut, pihaknya mulai bergerak memberikan masker kepada masyarakat dan mengedukasi agar mereka membiasakan diri untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Ini sangat penting karena kita tidak berharap bahwa PON XX Papua berakhir, masker berakhir juga. Ini yang tidak kita harapkan," ujarnya.
Di sisi lain, Prasinta mengakui bahwa pihaknya cukup kewalahan untuk mengawasi protokol kesehatan terhadap para pengunjung saat pembukaan PON XX Papua.
Ia mengatakan, lokasi penyelenggaraan pembukaan PON Papua ketika itu sangat ramai dan sulit untuk menerapkan jaga jarak aman bagi pengunjung.
"Saat pembukaan PON, kita agak kewalahan secara jaga jarak kita tidak dapat, penuh sekali walaupun berjajar berdempet-dempetan yang penting di sini adalah pakai masker, mereka kita wajibkan pakai masker," ucapnya.
Lebih lanjut, Prasinta menambahkan, sejauh ini, edukasi yang diberikan kepada masyarakat terkait protokol kesehatan cukup baik. Bahkan, cakupan vaksinasi Covid-19 di Papua mulai meningkat.
"Dan dengan bangga mereka sampaikan kepada kami, 'Bu, kami sudah vaksin dua kali', jadi kita senang juga dengarnya," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/08/13243501/bnpb-kita-tidak-berharap-pon-xx-papua-berakhir-pakai-masker-juga-berakhir