Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA Akui Kepemimpinan Perempuan di Indonesia Belum Maksimal

Kompas.com - 01/10/2021, 11:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengakui bahwa kepemimpinan perempuan di Tanah Air belum maksimal.

Atas dasar itulah, pemerintah pun terus berupaya mengentaskan ketimpangan gender dalam rangka mencapai salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yakni mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan.

“Data menunjukan, kepemimpian perempuan di Indonesia belum maksimal. Salah satu upaya dalam mendukung upaya tersebut adalah melalui peningkatan kepemimpinan perempuan di sektor-sektor dunia kerja, baik melalui sektor publik maupun privat," kata Bintang di acara webinar road to G20, dikutip dari siaran pers, Jumat (2/10/2021).

Baca juga: Kirim Pesan Berkali-kali ke Perempuan yang Tak Jadi Ditilang, Oknum Polisi: Cuma Cari Teman

Dalam sektor publik, kata Bintang, proporsi perempuan di kursi legislatif hingga saat ini belum memenuhi taget keterwakilan minimal 30 persen.

Di sektor profesional pun, situasinya tidak jauh berbeda. Tampak dari proporsi CEO perempuan Indonesia, terlepas dari ukuran perusahaannya, hanya sebesar 15 persen.

Menurut survey ILO (2020), pemimpin perempuan lebih banyak mengisi fungsi manajemen pendukung yang jarang membawanya pada posisi puncak dan pengambil keputusan di perusahaan.

"Ini sangat disayangkan, padahal UN Women mengatakan bahwa kepemimpinan perempuan mampu meningkatkan ekonomi, memperkuat ketahanan pangan dan membuat ruang bagi generasi kini dan nanti," kata dia.

Baca juga: Menteri PPPA Tegaskan Pemerintah Serius Cegah Sunat Perempuan

Oleh karena itu, Kementerian PPPA pun meminta dukungan advocates G20 Empower dan berbagai stakeholder yang hadir untuk menyebarkan semangat pemberdayaan perempuan dalam kepemimpinan di dunia kerja.

Menurut Bintang, hal tersebut perlu dilakukan organisasi dan institusi untuk mendorong terbukanya ruang bagi perempuan untuk ikut ambil bagian di berbagai level dunia kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com