Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Minta Polda Tingkatkan Jaminan Keamanan untuk Nakes di Papua

Kompas.com - 25/09/2021, 12:41 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik meminta Polda Papua meningkatkan jaminan keamanan untuk para tenaga kesehatan yang sedang menjalankan tugas di Papua.

Hal ini disampaikan Taufan menyusul terjadinya peristiwa penyerangan tenaga kesehatan di Puskesmas Kiwirok, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada 13 September lalu.

Peristiwa serangan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) ini diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Ini yang kami sampaikan ke Pak Kapolda Papua. Pak Kapolda akan memberikan perlindungan terhadap nakes," kata Taufan dalam diskusi secara virtual bertajuk "Peduli Lindungi Nakes di Daerah Konflik", Sabtu (25/9/2021).

Taufan sangat menyesalkan peristiwa penyerangan di Kiwirok yang justru menimpa para nakes yang merupakan pejuang kemanusiaan.

Baca juga: Sosok Pratu Ida Bagus Putu yang Gugur Ditembak KKB, Sempat Tangani Covid-19 di Yogyakarta hingga Bawa Ribuan Masker ke Papua

Ia mengatakan, Indonesia telah meratifikasi konvensi Jenewa 1949 di mana dalam ketentuan tersebut terdapat salah satu poin yang menyebutkan serangan terhadap masyarakat sipil terutama nakes tidak diperbolehkan.

"Ya jelas sekali serangan sipil dan tim medis adalah pelanggaran yang sangat serius," ujarnya.

Berdasarkan hal tersebut, Taufan mengatakan, pihaknya menghargai komitmen Polda Papua untuk memberikan perlindungan kepada nakes.

Namun, ia juga menginginkan ada langkah-langkah konkrit yang dapat segera dilakukan.

"Kita juga menginginkan langkah-langkah yang konkrit (untuk) perlindungan nakes," ucap dia.

Untuk diketahui, situasi Kiwirok, Papua tidak kondusif sejak terjadi serangan yang diduga dilakukan KKB yang membakar sejumlah fasilitas umum hingga menewaskan tenaga kesehatan (nakes).

Wakil Bupati Pegunungan Bintang, Piter Kalakmabim mengatakan, saat ini warga asli Distrik Kiwirok tengah mengungsi karena takut dengan aksi KKB.

Baca juga: Memasok Amunisi untuk KKB, Oknum ASN Ini Terhubung Langsung dengan Senat Soll

"Iya, Kiwirok kosong karena masyarakat ketakutan (dengan KKB), tapi kami sudah kirim logistik," ujar Piter Kalakmabin, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (24/9/2021).

Warga asli Kiwirok disebut telah mengungsi ke rumah keluarga yang berada di dekat Kiwirok.

Selain itu, ada beberapa warga yang mengungsi ke Distrik Oksibil dengan berjalan kaki.

"Yang berdekatan dengan Kiwirok ada beberapa distrik, jadi (warga Kiwirok) ada mengungsi ke beberapa distrik yang berdekatan," kata Piter.

Meski demikian, Piter mengaku belum mengetahui jumlah pasti warga Kiwirok yang mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya 'Ratu Preman' Lho...

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya "Ratu Preman" Lho...

Nasional
Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com