Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Minta Taliban Tepati Janjinya Setelah Kuasai Afghanistan

Kompas.com - 23/09/2021, 10:57 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, Pemerintah Indonesia meminta Taliban menepati janjinya setelah berhasil menguasai Afghanistan.

Hal itu disampaikan Retno dalam Pertemuan Menlu G20 di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-76 New York, Amerika Serikat, Rabu (22/9/2021).

"Saya menyampaikan pentingnya Taliban memenuhi semua janji-janji yang telah disampaikan. Diperlukan langkah nyata untuk memenuhi janji tersebut," ujar Retno, dalam konferensi pers dikutip dari kanal YouTube MoFa Indonesia, Kamis (23/9/2021).

Dalam pertemuan tersebut, pihaknya khawatir bahwa kemajuan yang selama ini telah dicapai Afghanistan dapat mengalami kemunduran, termasuk di bidang pembangunan dan pemberdayaan perempuan.

Karena itu, Retno menekankan agar masyarakat internasional harus bersatu menyampaikan harapan yang sama kepada Afghanistan.

Baca juga: Pidato Lengkap Jokowi dalam Sidang Umum ke-76 PBB

Harapan itu meliputi, terbentuknya pemerintahan inklusif di Afghanistan, penghormatan HAM khususnya hak-hak perempuan, dan memastikan agar wilayah Afghanistan tidak dijadikan sebagai tempat berkembang biak dan pelatihan dalam kegiatan terorisme.

Selain itu, Retno juga menekankan pentingnya negara G20 untuk ikut berkontribusi mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di Afghanistan.

"Saya tekankan keselamatan dan wellbeing rakyat Afghanistan adalah prioritas utama," tegas dia.

Selain itu, Retno juga mendorong dunia internasional harus dapat membantu rakyat Afghanistan menghadapi pandemi Covid-19.

Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi melalui mekanisme dose-sharing dan memenuhi kebutuhan dasar rakyat Afghanistan.

Menurutnya, semua bantuan internasional harus menargetkan rakyat Afghanistan yang memerlukan.

"Pendekatan pembangunan harus menjadi bagian dari strategi nation-building di Afghanistan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com