Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakamla Prediksi Kekuatan Militer Negara Besar Akan Hadir di Laut China Selatan

Kompas.com - 20/09/2021, 17:25 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Aan Kurnia memprediksi akan banyak kekuatan militer asing yang beraktivitas di Laut China Selatan atau Laut Natuna Utara.

Ia mengatakan, kemungkinan tersebut dapat berdampak pada meningkatnya dinamika di perairan tersebut.

"Dampak langsung dari konflik dapat diprediksi bahwa akan banyak kekuatan militer negara-negara besar di Laut China Selatan, ini juga akan semakin meningkatnya dinamika," kata Aan dalam rapat dengan Komisi I DPR, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Prabowo Optimistis Dialog ASEAN-China Selesaikan Masalah Kawasan, Termasuk Laut China Selatan

Aan menuturkan, konflik dimaksud merupakan salah satu dampak dari resminya aliansi AUKUS yang dibangun oleh Australia, Amerika Serikat, dan Inggris.

Selain dampak langsung pada kawasan Laut Cina Selatan, kehadiran AUKUS juga dinilai berdampak tidak langsung pada meningkatnya biaya keamanan.

Sebab, keberadaan aliansi tersebut dapat menciptakan perlombaan senjata serta gangguan lalu lintas pelayaran dan meningkatnya risiko.

"Sehingga kalau larinya ke ekonomi keamanan ini asuransi akan meningkat, biaya logistik juga meningkat, itu dampak untuk keamanannya," ujar Aan.

Aan pun menyampaikan sejumlah langkah yang disiapkan Bakamla untuk memitigasi persoalan yang dapat muncul di Laut Cina Selatan.

Aan menegaskan, Indonesia dalam hal ini TNI AL, Bakamla, maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan, mesti hadir di wilayah tersebut untuk menunjukkan bahwa kawasan itu milik Indonesia.

Ia mengatakan, Indonesia harus bisa memanfaatkan, mengeksplorasi, bahkan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di zona ekonomi eksklusif maupun landas kontinen.

Baca juga: AMM Ke-54, Menlu RI Dorong ASEAN Beri Bantuan Kemanusiaan ke Palestina hingga Soroti Situasi Laut China Selatan

"Kita tidak hanya mengklaim di atas peta tetapi sementara action-nya tidak ada, secara de facto kita melongo saja. Jadi tidak ngapa-ngapain tapi mengeklaim ini wilayah kita, ini punya kita, tetapi kita belum bisa memanfaatkan," ujar Aan.

Selain itu, upaya diplomasi juga mesti ditempuh supaya masuknya kapal-kapal asing ke wilayah perairan Indonesia tidak terus-terusan terjadi.

"Kalau hanya aparatnya saja, ini enggak selesai, kita paling hanya tangkap usir tangkap usir, terus dan itu akan berulang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com