JAKARTA, KOMPAS.com –Tewasnya pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur Ali Ahmad alias Ali Kalora sangat berpengaruh terhadap potensi ancaman keamanan di wilayah Poso, Sulawesi dan sekitarnya.
Peneliti dari the Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya mengatakan, potensi ancaman akan menurun akibat hilangnya sosok pemimpin.
“Ancaman menjadi rendah atau kecil. Bahkan bisa diprediksi akhirnya eksistensi kelompok teror di Poso yang ada di gunung akan down atau habis,” kata Harits kepada Kompas.com, Senin (20/9/2021).
Selain itu, ia menilai tidak ada lagi anggota MIT yang memiliki kompetensi menjadi pemimpin seperti Ali Kalora meskipun masih ada 4 anggota lagi yang masih buron.
Baca juga: Ali Kalora Sudah Tewas dan Saya Pastikan Tidak Ada Penggantinya
“Sekelompok orang sisa DPO ini tidak bisa lagi menjadi magnet kuat bagi para simpatisan yang di bawah untuk men-support eksistensi mereka,” tambahnya.
Keempat anggota MIT Ali Kalora yang DPO itu juga dinilai akan mengalami kekurangan logistik sehingga akan mudah dicari aparat setempat.
Ia juga menilai 4 orang tersebut akan lebih fokus untuk bertahan hidup dibandingkan melakukan serangan balas dendam ke aparat.
“Di samping itu, sisa 4 orang ini tidak punya senpi dan amunisi yang layak dipakai untuk melawan," imbuhnya.
Baca juga: Profil Ali Kalora, Pemimpin Kelompok Teroris MIT yang Tewas
Diketahui, Pimpinan MIT Poso Ali Kalora dan pengawalnya yang bernama Jaka Ramadhan dipastikan tewas dalam kontak senjata antara kelompok teroris dan Satgas Mandago Raya.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah Irjen Polisi Rudy Sufahriadi mengatakan, jenazah dari Ali Kalora sudah RS Bhayangkara Polda Sulteng
Rudi juga menyebut, kini hanya tersisa 4 orang yang menjadi DPO. Mereka diimbau untuk segera menyerahkan diri.
"Sekarang terisa empat orang lagi, saya berharap mereka mau menyerahkan diri secara baik-baik kepada Satgas, kalau tidak, kita tetap akan mengejar sampai tuntas, sehingga wilayah Sulteng bebas dari aksi teroris," ungkap Rudy di Polres Parimo, Minggu (19/9/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.