Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Dosis Pertama Nakes di Papua Belum Rampung, Ini Penjelasan Kemenkes

Kompas.com - 15/09/2021, 20:54 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengakui, vaksinasi dosis pertama untuk tenaga kesehatan (nakes) di Papua belum mencapai 100 persen.

Nadia mengatakan, hal tersebut terjadi karena masih ada nakes yang menolak dan takut divaksinasi.

"Seperti tadi di Papua kalangan nakes ada yang masih menolak dan takut untuk divaksin," kata Nadia dalam diskusi secara virtual, Rabu (15/9/2021).

Nadia mengatakan, pihaknya sudah melakukan edukasi kepada para nakes agar mau divaksinasi sehingga dapat terhindar dari penularan Covid-19.

Baca juga: Survei: WHO dan CDC Lembaga Paling Dipercaya Terkait Informasi Vaksinasi di Indonesia

"Kita tidak bisa memaksa tapi begitu mereka positif baru mau divaksin," ujarnya.

Lebih lanjut, Nadia berharap masyarakat dapat mengikuti vaksinasi Covid-19 sesuai jadwal yang ditetapkan, sehingga kekebalan kelompok atau herd immunity dapat segera tercapai.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat tak ngotot untuk meminta vaksinasi dosis ketiga yang saat ini hanya diprioritaskan untuk nakes.

"Kita sendiri yang dapat 3 kali vaksin (nakes) tetap tidak akan menurunkan risiko tidak tertular kalau orang di sekitar kita masih banyak yang membawa virus," ucapnya.

Data dari Kemenkes hingga Rabu (15/9/2021) pukul 12.00 WIB melaporkan, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua mencapai 42.962.640 orang atau 20,63 persen dari total target sasaran vaksinasi

Sementara jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni sebanyak 75.140.724 orang atau 36,08 persen dari total target sasaran vaksinasi.

Masyarakat yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik dan lansia, masyarakat rentan, masyarakat umum dan anak usia 12-17 tahun.

Sasaran pada tahap pertama untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.468.764 orang.

Baca juga: Pemerintah Fokus Percepat Vaksinasi Covid-19 Lansia dan Remaja

Hingga saat ini, sebanyak 1.959.040 orang atau 133,38 persen tenaga kesehatan sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.793.513 orang atau 122,11 persen yang telah disuntik dosis kedua.

Namun, jika data tersebut dilihat per provinsi, Papua menjadi satu-satunya provinsi dengan capaian vaksinasi pada nakes baru mencapai 95,11 persen untuk dosis pertama.

Sementara itu, tiga provinsi dengan capaian vaksinasi dosis pertama pada nakes tertinggi yaitu DKI Jakarta 156,93 persen, Banten dengan capaian 146,32 persen dan DI Yogyakarta dengan capaian 146,25 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com