Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: WHO dan CDC Lembaga Paling Dipercaya Terkait Informasi Vaksinasi di Indonesia

Kompas.com - 15/09/2021, 17:07 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Katadata bersama KawalCovid dan Change.org Indonesia menunjukkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) menjadi lembaga yang paling dipercaya responden di Indonesia terkait informasi vaksinasi Covid-19.

"Sebanyak 48,6 persen dari total responden yang berjumlah 8.299 orang mempercayai informasi vaksin dari WHO dan CDC," kata Manajer Riset Katadata Insight Center Vivi Zabkie dalam diskusi secara virtual, Rabu (15/9/2021).

Vivi mengatakan, setelah WHO dan CDC, responden mempercayai informasi seputar vaksin Covid-19 dari dokter (48,1 persen), Satgas Covid-19 (47,2 persen), dan Kemenkes (46,5 persen).

Baca juga: 50 Persen Warga Kabupaten Bekasi Telah Terima Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama

"Sedangkan yang menduduki peringkat terendah dari segi kepercayaan adalah tokoh politik (2 persen), WhatsApp broadcast (2,6 persen), lalu influencer dan selebriti (3,7 persen)," ujarnya.

Vivi mengatakan, ke depannya, informasi seputar vaksinasi harus tersedia di lingkungan terdekat seperti dari ketua RT/RW disertai dengan peningkatan edukasi terkait vaksin Covid-19.

Sementara itu, tenaga kesehatan sekaligus influencer kesehatan Tirta Mandira Hudhi menyoroti peran influencer dalam memberikan informasi terkait vaksinasi.

Ia mengatakan, dari hasil survei tersebut menunjukkan bahwa peran influencer dalam memberikan informasi terkait vaksinasi kepada masyarakat tidak efektif.

"Ini influencer lima terbawah berarti penganggaran influencer yang kemarin-kemarin itu tidak efektif dong, itu lucu, sudah dibayar, bahkan lebih tinggi persentase grup WhatsApp," kata Tirta.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Kota Tangerang Capai 67,8 Persen

Untuk diketahui, Katadata bersama KawalCovid-19 dan Change.org Indonesia melakukan survei vaksin Covid-19 Indonesia.

Survei ini melibatkan 8.299 responden yang dilakukan secara online dan menggunakan metode convenient sampling.

Adapun survei ini disebar di seluruh Indonesia dengan mayoritas usia 25-34 tahun (34 persen), 35-44 tahu (25,1 persen), 18-24 tahun (23,4 persen) dan 45-54 (14,7 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com