Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Harga Jagung untuk Peternak Harus Rp 4.500 Per Kilogram

Kompas.com - 15/09/2021, 17:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar harga jagung sebagai pakan ternak harus sebesar Rp 4.500 per kilogram.

Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan perwakilan asosiasi peternak di Istana Negara, Rabu (15/9/2021).

Dalam pertemuan itu hadir pula Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Karena harga jagung ini di atas rata-rata, harganya lebih di atas rata-rata, kita akan memperkenalkan dengan CHSP. Supaya jagungnya bisa sesuai dengan batasan daripada Kementerian Perdagangan yaitu harga jagung di Rp 4.500 (per kilogram)," ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi usai pertemuan pada Rabu sore.

Baca juga: Perwakilan Peternak Ayam Diundang Jokowi ke Istana, Ini Aspirasi yang Mau Disampaikan

Hal senada disampaikan Ketua Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso. Menurut dia, Presiden Jokowi telah meminta kepada Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan agar secepatnya menurunkan harga jagung.

Sebab saat ini harga jual jagung di pasaran masih Rp 6.000 per kilogram. Kondisi ini menurutnya merugikan para peternak unggas, khususnya ayam petelur.

"Bapak Presiden menginstruksikan peternak harus diberikan jagung dengan harga Rp 4.500 per kilogram. Kami sangat menagih janji ini. Karena kami para peternak ayam petelur ini mengalami kerugian cukup besar," ungkap Yudianto

Dia pun mengharapkan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan dapat memberikan arahan agar instruksi Jokowi bisa terealisasi untuk peternak di seluruh Indonesia.

Baca juga: Hari Ini, Suroto Peternak yang Bentangkan Spanduk ke Jokowi Diundang ke Istana Presiden

Dengan demikian, maka di satu sisi harga pokok produksi (HPP) dari peternak bisa turun sehinga peternak dapat mengurangi kerugian.

Yudianto mengungkapkan, Jokowi menjanjikan ada sebanyak 30.000 ton jagung yang disediakan dengan harga Rp 4.500 per kilogram.

"Kami sangat berharap agar kiranya dari Kementerian Pertanian ini bisa segera dilaksanakan sebelum peternak-peternak rakyat ini rontok dan tidak bisa menjalankan aktivitasnya," kata Yudianto.

"Saya berpikir dua bulan ke depan bisa mengganggu kestabilan pangan khususnya penyediaan protein hewani, khususnya telur," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com