Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 7 September: 251.639 Spesimen Terkait Covid-19 Diperiksa, Positivity Rate PCR 11,45 Persen

Kompas.com - 07/09/2021, 18:04 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 251.639 spesimen diperiksa terkait Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka itu dirilis dalam data yang diumumkan ke publik pada Selasa (7/9/2021). 

Adapun jumlah itu didapatkan dari pemeriksaan sebanyak 89.576 spesimen tes swab polymerase chain reaction (PCR) serta 161.595 spesimen tes rapid antigen dan 465 spesimen tes cepat molekuler (TCM).

Adapun dari jumlah itu terdapat 158.965 orang yang diambil samplenya untuk pemeriksaan spesimen.

Dengan penambahan itu, hingga Selasa ini, total pemeriksaan spesimen Covid-19 kini tercatat ada 33.620.034 dari  22.367.690 orang. 

Adapun satu orang dapat diambil beberapa kali spesimennya untuk pemeriksaan ini.

Potivity Rate

Data Satgas Covid-19 menunjukan bahwa 158.965 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen terdiri dari 41.982 orang menggunakan real time swab tes PCR dan 432 menggunakan TCM.

Lalu ada 116.547 orang yang diambil sampelnya menggunakan tes antigen. Hasilnya menunjukan sebanyak 7.201 orang diketahui positif virus corona hari ini. Jumlah itu didapatkan dari 4.720 hasil swab PCR, 138 dari TCM dan 2.343 dari antigen.

Baca juga: UPDATE 7 September: Ada 127.465 Suspek Terkait Covid-19

Berdasarkan hasil tersebut maka positivity rate kasus positif Covid-19 harian adalah 4,53 persen.

Namun jika tanpa menggunakan hasil positif dari tes antigen, yaitu hanya menghitung dari metode swab PCR dan TCM maka tingkat positivity rate menunjukan angka lebih tinggi yaitu mencapai 11,45 persen.

Sementara, jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air kini mencapai 4.140.634.

Dari total jumlah terkonfirmasi positif sudah ada sebanyak 3.864.848 kasus kesembuhan.

Baca juga: UPDATE: Sebaran 7.201 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di Jawa Tengah

Jumlah tersebut berdasarkan penambahan pasien sembuh sebanyak 14.159 orang dalam 24 jam terakhir.

Adapun kasus meninggal dunia dalam sehari jumlahnya bertambah 683 orang, sehingga total menjadi 137.156 orang.

Dalam data yang sama juga disebutkan terdapat 138.630 kasus aktif Covid-19.

Selain itu, sejauh ini sudah ada 510 kabupaten/kota di 34 provinsi yang sudah terpapar Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com