Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PPPA Minta Anak Korban Pesugihan Dapat Pendampingan dan Kasus Hukum Harus Dikawal

Kompas.com - 06/09/2021, 11:49 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) meminta anak yang menjadi korban pesugihan orangtuanya di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat pendampingan.

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya UPTD PPA Provinsi Sulsel, untuk melakukan pendampingan yang diperlukan.

"Kami sudah minta mendorong proses hukum dikawal dan anak korban mendapat pendampingan sebagaimana mestinya," ujar Nahar kepada Kompas.com, Senin (6/9/2021).

Nahar mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas kejadian tersebut.

Baca juga: Fakta Kasus Pesugihan yang Tumbalkan Mata Anak, Ritual Dilakukan Usai Makamkan Kakak Korban

Kementerian PPPA pun berharap kepolisian dapat mengawal penegakan hukum pelaku dengan tepat.

"Anak korban masih dalam perawatan. Pelaku sudah ditahan Polres Gowa, pemeriksaan kejiwaan sudah dilakukan untuk proses lebih lanjut," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang bocah perempuan berusia enam tahun berinisial AP asal Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dievakuasi ke rumah sakit setelah mata kanannya dicungkil oleh kedua orangtua, paman, serta kakek dan neneknya.

Aparat kepolisian yang menerima laporan korban telah mengamankan lima pelaku dengan motif halusinasi dan bisikan gaib.

Korban kini dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, dengan luka pada bagian mata kanan dalam kondisi tercungkil.

Sebelumnya, korban dievakuasi oleh pamannya, Bayu (34), bersama petugas Bhabinkantibmas Malino yang memergoki korban tengah dianiaya.

Baca juga: 5 Fakta Bocah di Gowa Jadi Korban Pesugihan, Orangtuanya Mengaku Dengar Bisikan Gaib

Bayu menuturkan, korban diduga menjadi korban pesugihan oleh kerabatnya.

Sebab, ibu korban mengaku mendengar bisikan gaib, ditambah dengan kerapnya dilakukan ritual aneh pada malam tertentu di rumah korban.

Selain mengakibatkan mata kanan AP rusak, ritual tersebut juga diduga telah memakan korban jiwa lain, yakni kakak AP.

Kakak AP, DS (22), diduga tewas usai dicekoki 2 liter air garam oleh pelaku ritual pesugihan pada Rabu (1/9/2021).

"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," kata Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com