Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Sektor Pangan dan Kelautan Belum Digarap secara Optimal

Kompas.com - 01/09/2021, 12:13 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebutkan, sektor pangan, kelautan dan perikanan di Indonesia belum digarap secara maksimal. Padahal, ketiga sektor tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong perekonomian.

"Negara kita memiliki banyak potensi di sektor pangan yang belum dikembangkan secara optimal," kata Jokowi, saat memberikan sambutan dalam Dies Natalis ke-58 Institut Pertanian Bogor (IPB), Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Ini Manfaat Bendungan Kuningan yang Diresmikan Presiden Jokowi

Melihat potensi yang ada, kata Jokowi, diperlukan banyak inovasi guna meningkatkan produktivitas dan kualitas.

Inovasi juga diperlukan dalam subtitusi ekspor, meningkatkan daya saing produk pangan, obat herbal, buah-buahan, dan potensi-potensi agromaritim lainnya.

Jokowi mengatakan, inovasi pada sektor pangan dan pertanian sangat sangat penting lantaran dunia tengah menghadapi tren pertanian 4.0 dan tantangan pembangunan bidang pangan dan pertanian lainnya yang semakin kompleks.

"Pemerintah terus berupaya untuk mengubah mindset petani kita dari pertanian tradisional ke pertanian modern, smart farming, terus mengembangkan dan melakukan inovasi dalam pengembangan teknologi produksi dan sistem distribusi," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Kuningan di Jawa Barat

Bidang kelautan dan perikanan juga belum optimal. Jokowi mengungkapkan, Indonesia baru mengisi 3 persen dari pasar ikan dunia.

Meski persentasenya masih minim, nilai yang didapatkan dari sektor tersebut sangat besar mencapai 162 miliar dollar AS.

"Dengan potensi yang sangat besar itu harus fokus untuk mengembangkan agromaritim berbasis inovasi dan teknologi," kata Jokowi.

Oleh karenanya, lanjut Jokowi, pemerintah terus berupaya mempercepat agromaritim 4.0 dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelegent), machine learning, hingga teknologi robotik untuk menghasilkan solusi cerdas berbasis IT.

Dengan pemanfaatan teknologi informasi, diharapkan lahir berbagai terobosan untuk menyejahterakan nelayan dan petani.

"Sehingga negara kita dapat menjadi negara yang maju yang berdikari di bidang pangan," imbuh Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com