Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Mulai Turun, Satgas Ingatkan Masyarakat agar Tak Euforia

Kompas.com - 31/08/2021, 15:26 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan, kasus Covid-19 di Tanah Air sudah mengalami penurunan bahkan positivity rate nasional berada di angka 12,13 persen.

Namun, ia meminta masyarakat tidak euforia sehingga penerapan protokol kesehatan menjadi kendur.

"Kita kondisi kasus Covid-19 sudah sangat membaik tetapi betul-betul harus terus konsisten jangan lengah, jangan euforia karena keberhasilan kita terus menurunkan kasus ini kuncinya adalah taat atau sadar protokol kesehatan," kata Sonny dalam diskusi virtual, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Satgas Sarankan 6 Hal ini Dilakukan Penyintas Setelah Sembuh dari Covid-19

Sonny mengatakan, masyarakat diminta tidak hanya patuh terhadap protokol kesehatan, tetapi memiliki kesadaran bahwa protokol kesehatan dapat mencegah terpapar Covid-19.

Ia mengatakan saat ini 60 persen masyarakat sudah menyadari bahwa penerapan protokol kesehatan sangat penting karena dapat menghindarkan diri dari penularan virus Corona.

"Artinya ada dan enggak ada aturan, ada dan enggak ada pengawasan, mereka akan melaksanakan protokol kesehatan," ujarnya.

Lebih lanjut, Sonny meminta masyarakat belajar dari pengalaman negara-negara dengan cakupan vaksinasi Covid-19 yang tinggi, namun tetap mengalami lonjakan kasus karena pelonggaran protokol kesehatan.

Ia mencontohkan, kasus Covid-19 di Amerika Serikat bertambah 200.000 kasus per hari. Padahal, vaksinasi Covid-19 di negara tersebut lebih tinggi dari Indonesia.

Baca juga: Berapa Lama Long Covid Dialami Penyintas Covid-19? Ini Penjelasan Satgas

"Ketika mereka melonggarkan protokol kesehatan seperti diperbolehkan tidak menggunakan masker di wilayah publik, tidak jaga jarak, kasus melonjak lagi bahkan Amerika sekarang ini sudah 200.000 tambahan kasus per hari," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com