JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, 52 persen responden tidak setuju dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Survei tersebut dilakukan pada periode 30 Juli-4 Agustus 2021.
"Hanya 42,6 persen responden yang setuju PPKM darurat dilakukan untuk mengurangi penularan Covid-19," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (25/8/2021).
PPKM darurat di Jawa-Bali diterapkan pada 3-20 Juli 2021. Setelahnya, pemerintah memberlakukan PPKM level 4 pada 21-25 Juli.
Baca juga: Klaim Keberhasilan PPKM Darurat di Jakarta di Tengah Kasus Kematian yang Masih Tinggi
Selama periode tersebut dilakukan pembatasan kegiatan pada sejumlah sektor, mulai dari pekerjaan, pendidikan, tempat makan, wisata, transportasi, seni budaya, hingga sosial kemasyarakatan.
Per 26 Juli hingga 2 Agustus, pemerintah memperpanjang PPKM level 4. Selama kebijakan tersebut, pemerintah melonggarkan pembatasan di sejumlah sektor.
Burhanuddin mengatakan, 63,6 persen responden juga merasa PPKM darurat tidak mendesak dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal mereka.
Hal ini, kata dia, diiringi dengan 45,9 persen responden yang merasa tingkat penularan virus Corona di wilayah mereka tidak parah.
"Hanya 34,4 persen responden yang merasa penularan virus Corona sedikit parah, parah, dan sangat parah," ujarnya.
Terakhir, Burhanuddin mengatakan, sebanyak 66,2 persen responden setuju dengan opini bahwa pembatasan sosial tidak diperlukan lagi, setiap warga harus menjaga kesehatan diri dan keluarga masing-masing.
Kemudian, 27,1 persen responden setuju dengan opini bahwa pembatasan dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan masih harus terus dilakukan.
Baca juga: Jokowi: Saya Masuk Kampung, Semua Menjerit Minta PPKM Darurat Dibuka
Adapun populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah berumur 17 tahun atau lebih. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini, jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.
Toleransi kesalahan (margin of error) survei ini lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.