Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Ancaman Covid-19 Paksa Kita Lakukan Penyesuaian Aktivitas Keagamaan

Kompas.com - 09/08/2021, 20:52 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut ancaman Covid-19 termasuk varian Delta telah memaksa masyarakat untuk menyesuaikan aktivitas keagamaan. Masyarakat harus mengetatkan aktivitas ibadah. 

"Ancaman Covid-19 utamanya varian Delta telah memaksa kita untuk berubah dan melakukan penyesuaian dalam berbagai kegiatan termasuk aktivitas keagamaan," ujar Jokowi dalam acara "Malam 1 Muharram, Istghotsah, dan Doa Tolak Bala', dikutip dari kanal Youtube NU Channel, Senin (9/8/2021).

Jokowi mengatakan, salah satu penyesuaian aktivitas keagaman terjadi ketika umat Muslim merayakan Hari Idul Adha beberapa waktu lalu.

Baca juga: Said Aqil: Tidak Boleh Ada Ketegangan antara NU dan PKB

Di mana masyarakat menunailkan takbir dan shalat Idul Adha di rumah.

Menurutnya, penyesuaian aktivitas keagamaan tersebut merupakan bagian dari keataan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Itu adalah ikhtiar kebaikan, itu salah satu contoh dari hijrah yang diamanahkan Nabi Muhammad SAW," kata Jokowi.

"Kesadaran untuk menjadi lebih baik, kesadaran untuk rela berkorban demi hal-hal yang lebih besar, kesadaran untuk membangun budaya hidup baru yang lebih bermanfaat dan produktif," sambung Jokowi.

Ia mengatakan, umat Muslim yang menggunakan masker, menjaga jarak, dan membatasi mobilitas mencerminkan semangat hijrah dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu dilakukan demi terhindar dari paparan Covid-19 di Tanah Air.

Baca juga: Ketika Said Aqil Heran Banyak Kiai NU Tak Percaya Corona

"Semua itu untuk terhindari dari infeksi Covid-19 demi keselamatan dan kesehatan bersama serta membangun pola hidup yang lebih sehat dan meninggalkan kebiasaan yang merugikan kesehatan," ungkap Jokowi.

Hingga Senin (9/8/2021), kasus Covid-19 mencapai 3.686.740. Sementara, pasien yang telah sembuh sebanyak 3.129.661 dan kasus kematian mencapai 108.571 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu NPC, Puan Minta Pemerintah China Perkuat Dukungan untuk Palestina

Bertemu NPC, Puan Minta Pemerintah China Perkuat Dukungan untuk Palestina

Nasional
KPK Jebloskan Bupati Mimika Eltinus Omaleng ke Lapas Setelah Sempat Lepas dari Jerat Hukum

KPK Jebloskan Bupati Mimika Eltinus Omaleng ke Lapas Setelah Sempat Lepas dari Jerat Hukum

Nasional
Ditanya soal Keterlibatan Purnawirawan Polri di Kasus Timah, Ini Respons Kejagung

Ditanya soal Keterlibatan Purnawirawan Polri di Kasus Timah, Ini Respons Kejagung

Nasional
KPU Perpanjang Verifikasi Syarat Dukungan Calon Nonpartai Pilkada 2024

KPU Perpanjang Verifikasi Syarat Dukungan Calon Nonpartai Pilkada 2024

Nasional
KPK Resmi Lawan Putusan Sela Kasus Hakim Agung Gazalba Saleh

KPK Resmi Lawan Putusan Sela Kasus Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Draf RUU Polri: Usia Pensiun Polisi dengan Jabatan Fungsional Bisa Mencapai 65 Tahun

Draf RUU Polri: Usia Pensiun Polisi dengan Jabatan Fungsional Bisa Mencapai 65 Tahun

Nasional
'Keluarga' Saksi Demokrat Ricuh Jelang Sengketa Versus PAN

"Keluarga" Saksi Demokrat Ricuh Jelang Sengketa Versus PAN

Nasional
PPS di Kalsel Akui Gelembungkan Suara PAN, 1 Suara Dihargai Rp 100.000

PPS di Kalsel Akui Gelembungkan Suara PAN, 1 Suara Dihargai Rp 100.000

Nasional
Hakim Minta Pedangdut Nayunda Kembalikan Uang Rp 45 Juta yang Diterima dari Kementan

Hakim Minta Pedangdut Nayunda Kembalikan Uang Rp 45 Juta yang Diterima dari Kementan

Nasional
SYL dan Keluarga Disebut Habiskan Rp 45 Juta Sekali ke Klinik Kecantikan, Uangnya dari Kementan

SYL dan Keluarga Disebut Habiskan Rp 45 Juta Sekali ke Klinik Kecantikan, Uangnya dari Kementan

Nasional
Ketua MPR NIlai Pemilu Kerap Bikin Was-was, Singgung Demokrasi Musyawarah Mufakat

Ketua MPR NIlai Pemilu Kerap Bikin Was-was, Singgung Demokrasi Musyawarah Mufakat

Nasional
Nama SYL Disave dengan Nama “PM” di Ponsel Biduan Nayunda Nabila

Nama SYL Disave dengan Nama “PM” di Ponsel Biduan Nayunda Nabila

Nasional
Baleg Klaim Revisi UU TNI Tak Akan Kembalikan Dwifungsi

Baleg Klaim Revisi UU TNI Tak Akan Kembalikan Dwifungsi

Nasional
Setelah SBY, Bamsoet Bakal Temui Megawati, Jokowi, dan Prabowo

Setelah SBY, Bamsoet Bakal Temui Megawati, Jokowi, dan Prabowo

Nasional
SYL dan Istri Disebut Beli Serum Wajah dari Jepang Pakai Uang Kementan

SYL dan Istri Disebut Beli Serum Wajah dari Jepang Pakai Uang Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com