Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas AHY 6,4 Persen, Demokrat Klaim Masyarakat Ingin Sosok Muda Jadi Pemimpin

Kompas.com - 03/08/2021, 19:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Demokrat Tomi Satryatomo menilai, masyarakat ingin melihat sosok muda memimpin pada Pemilu 2024 mendatang.

Hal itu diungkapkannya menanggapi survei Indostrategic yang menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 6,4 persen. Dari survei tersebut, elektabilitas AHY diketahui lebih rendah dibandingkan sejumlah tokoh lainnya.

"Memang ada aspirasi yang cukup besar dan makin besar akan munculnya pemimpin muda yang bisa diharapkan, yang bisa dibanggakan di dalam maupun di luar negeri, yang punya kapasitas dan kapabilitas, jadi Mas AHY merepresentasikan keinginan itu" kata Tomi dalam acara rilis survei, Selasa (3/8/2021).

Menurut Tomi, mayoritas pemilih pada Pilpres 2024 mendatang adalah pemilih muda. Hal ini, dinilainya, menjadi keuntungan bagi AHY untuk dapat berkeliling Indonesia dan bertemu masyarakat dari berbagai daerah.

Baca juga: Survei Indostrategic: 80,7 Persen Responden Tak Setuju Wacana Presiden Tiga Periode

"Itu competitive advantage tersendiri bagi dia dibandingkan dengan tokoh-tokoh politik nasional yang lain, yang mungkin juga agak terhalang karena faktor usia," kata Tomi.

Selain faktor usia, Tomi menyebut AHY juga memiliki keuntungan karena tidak mengemban jabatan publik. Sehingga AHY dapat bebas bermanuver dan berbicara soal apapun dengan leluasa.

"Tanpa tersekat-sekat justru oleh jabatan publik yang membatasi tokoh-tokoh masional lain untuk menyampaikan pendapat," ujar dia.

Tomi menambahkan, soliditas internal Partai Demokrat juga menjadi faktor yang berpengaruh pada elektabilitas AHY.

Soliditas internal Demokrat, kata Tomi, terbukti dengan tidak adanya ketua DPD dan DPC Partai Demokrat yang meninggalkan AHY saat Demokrat diterpa isu kudeta.

"Ketum AHY sendiri menunjukkan kepemimpinan yang elegan, terukur dan tegas untuk membawa partainya keluar dari prahara," kata Tomi.

Baca juga: Popularitas dan Dukungan Prabowo Teratas Versi Survei, Ini Penjelasan Indostrategic

Untuk diketahui, AHY menduduki peringkat keenam dalam survei elektabilitas yang dilakukan Indostrategic. Posisi AHY masih di bawah Prabowo Subianto (17,5 persen), Anies Baswedan (17 persen), Ganjar Pranowo (8,1 persen), Ridwan Kamil (7 persen), dan Sandiaga Uno (6,8 persen).

Bila dilihat dari usia responden, kelompok Generasi Z atau mereka yang berusia 17-24 tahun mayoritas justru memilih Anies Baswedan (24,8 persen). Demikian halnya kelompok Generasi Milenial yang berusia 25-40 tahun (18,8 persen).

Pada kedua kelompok usia tersebut, pemilih AHY hanya 6,6 persen untuk Generasi Z dan 5,1 persen untuk Generasi Milenial.

Adapun elektabilitas Partai Demokrat berada di urutan tiga dengan angka 8,9 persen, di bawah PDI-P (18,5 persen) dan Partai Gerindra (11,5 persen).

Survei ini dilaksanakan pada 23 Maret-1 Juni 2021 melalui wawancara tatap muka terhadap 2.400 responden di 34 provinsi.

Baca juga: Survei Indostrategic: Anies-AHY Teratas dengan 20,25 Persen, Prabowo-Puan Menyusul

Metode penarikan sampel dilakukan melalui multi-stage random sampling dengna tingkat kepercayaan 95 persen dan tingkat margin of error 2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com